Inpex Corporation telah menyelesaikan pra kualifikasi untuk lelang pengerjaan kajian awal (Pre Front End Engineering Design/FEED) proyek di blok Masela. Tahapan ini untuk menyeleksi perusahaan yang ikut dalam lelang Pre-FEED.
Senior Specialist Media Relations Inpex Corporation Moch. Nunung Kurniawan mengatakan saat ini proyek blok Masela masih dalam tahap pengerjaan pre-FEED. Tahapan ini nantinya terbagi dua pengerjaan, yakni untuk fasilitas kilang gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di darat dan fasilitas produksi terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO).
Namun, untuk melakukan pengerjaan desain awal, Inpex perlu melakukan lelang. Sebelum lelang perusahaan asal Jepang ini juga perlu dilakukan pra kualifikasi. Tahapan pra kualifikasi ini telah berlangsung sejak November sampai awal Desember tahun ini.
Dengan selesainya tahap itu, lelang Pre-Feed sudah bisa dikerjakan. “Pra kualifikasi untuk Kilang LNG dan FPSO sudah selesai. Kemudian akan dimulai tender yang masih dalam proses internal Inpex,” kata dia di Jakarta, Kamis (14/12).
Proses lelang ini nantinya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan sejak dibuka. Setelah itu perusahaan yang memenangkan akan mengerjakan Pre-FEED. Setelah pre-FEED selesai, maka proposal rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) akan diajukan ke pemerintah.
Jika, PoD disetujui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Inpex akan melakukan FEED. Dalam tahap ini, desain awal yang ada di Pre-FEED akan lebih didetailkan. Proses FEED ini diperkirakan memakan waktu dua sampai tiga tahun.
Setelah proses FEED selesai, konstruksi akan dimulai. Proses konstruksi ini diperkirakan memakan waktu empat sampai lima tahun. Sambil mengerjakan FEED itu, Inpex juga mengerjakan survei dan mengurus AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan). Setelah semua selesai maka proyek Masela bisa berproduksi.
(Baca: SKK Migas Upayakan Tekan Biaya Kajian Awal Blok Masela)
Di sisi lain, pemerintahan Jepang juga berharap proyek Masela bisa segera berjalan. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ketika bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan di Jepang. “Mengenai blok Masela, dia juga mendorong supaya segera jalan,” kata Luhut mengenai permintaan dari PM Abe, dikutip dari keterangan resminya, Kamis (14/12).