Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemerintah Siap Tambah Pasokan

ANTARA FOTO/Ampelsa
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kilogram di salah satu gudang penyalur Pertamina, Desa Lamlagang, Banda Aceh, Kamis (7/12).
8/12/2017, 17.38 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina (Persero) siap menambah pasokan elpiji (Liquefied Petroleum Gas/LPG) 3 kilogram (kg) bersubsidi. Tambahan pasokan ini akan dilakukan bila memang terjadi kekurangan persediaan elpiji.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengakui, saat ini terjadi beberapa kelangkaan elpiji 3 kg di beberapa wilayah. Penyebabnya adalah faktor cuaca yang membuat distribusi ke beberapa daerah terhambat.

Salah satu contohnya adalah kelangkaan elpiji di wilayah Gorontalo. Di daerah terebut, beberapa waktu lalu memang terjadi cuaca yang ekstrim. Alhasil kapal untuk mendistribusikan elpiji jenis subsidi itu mengalami kesulitan.

Namun, hal tersebut sudah diatasi pemerintah. “Kementerian ESDM dan Pertamina sudah mengantisipasi kalau seandainya pasokan ini kurang, akan ditambah untuk memenuhi kebutuhan,” kata Arcandra ketika konferensi pers mengenai kelangkaan elpiji subsidi 3kg di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/12).

Arcandra mengatakan secara garis besar, stok elpiji Pertamina dalam kondisi aman yakni rata-rata sekitar 19-20 hari. Kondisi ini sesuai dengan standar prosedur Pertamina mengamankan stok elpiji subsidi di Indonesia.

Per harinya, Pertamina bisa memasok sekitar 20 ribu-20,4 ribu metrik ton (MT). Namun bulan ini kemungkinan pasokan bertambah mencapai 20,5 ribu per MT per hari. Alasannya terdapat hari besar keagaaman Natal dan tahun baru. Sehingga membuat permintaan elpiji meningkat.

Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar membantah fenomena kelangkaan elpiji akibat adanya penimbunan yang dilakukan oleh oknum tertentu. "Kami belum menemukan perilaku bisnis itu, tapi lebih ke permasalahan ada kebutuhan yang memang tiba-tiba muncul," ujar dia.

Mengacu data Pertamina, realisasi penyaluran elpiji 3 Kg secara harian hingga akhir November 2017, mencapai 5,750 juta MT, atau 93% dari kuota yang ditetapkan pada APBN-P 2017 sebesar 6,199 juta MT. Iskandar memprediksi sampai akhir Desember 2017, penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi membengkak sekitar 1,6% di atas kuota APBN-P 2017 tersebut.

Di sisi lain Iskandar mengaku porsi impor elpiji untuk domestik setiap tahunnya tidak mengalami perubahan yang berarti. Tahun ini, dari jumlah pasokan elpiji subsidi dan nonsubsidi sebesar 7,3 juta MT, 60%-nya berasal dari impor.

(Baca: Pertamina Tes Pasar Produk Baru Elpiji 3 Kg Nonsubsidi)

Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan mulai tahun ini pihaknya dan Pertamina sudah aktif mensosialisasikan ke 128 kepala pemerintah kota dan kabupaten untuk menekan penyalahgunaan elpiji bagi masyarakat mampu. "Ini disosialiasikan ke PNS, bahwa elpiji 3 kg bersubsidi ini  untuk rakyat miskin," kata dia.