Perbedaan harga yang makin jauh dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, ternyata tak mempengaruhi penjualan Pertamax. Sampai saat ini PT Pertamina (Persero) mengklaim, Pertamax masih diminati masyakarat.

Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan, konsumsi Premium malah kondisi saat ini hingga 50%. Jika dulu konsumsi bahan bakar berkadar oktan 88 ini bisa mencapai 80 Kiloliter (KL), kini hanya 40 KL.

Sementara itu, saat ini konsumsi harian bensin seluruh produk Pertamina mencapai 80 KL. Setengah dari jumlah itu merupakan konsumsi Pertalite dan Pertamax. "Sampai sekarang tidak ada pengaruh ke penjualan Pertamax. Jadi kami optimistis masyarakat tetap beli," kata dia di Jakarta, Senin (4/12).

Di sisi lain, Iskandar membantah Pertamina menghapus keberadaan Premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Penghapusan Premium ini lebih merupakan kebijakan manajemen SPBU. Mereka memilih mengganti  stok Premium ke Pertalite dan Pertamax.

Contohnya di beberapa SPBU di Jakarta dan Surabaya umumnya tidak lagi menjual Premium. Penyebabnya, konsumen sudah banyak beralih ke Pertamax dan Pertalite. Alhasil manajemen SPBU mengubah dispenser Premium ke Pertalite dan Pertamax.

Halaman: