Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap ExxonMobil meningkatkan produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu hingga 300.000 barel per hari (bph) dari semula sekitar 200.000 bph. Hal itu disampaikan saat Menteri ESDM Ignasius Jonan lawatan ke Houston, Amerika Serikat. 

Dalam kunjungan tersebut, tepatnya Rabu (26/5) waktu setempat, Jonan mengunjungi ExxonMobil Campus and Technology Center, Texas. Adapun pokok bahasan dengan Senior Vice President (SVP) Exxon Mobil Corporation, Mark W. Albers antara lain kegiatan produksi di Blok Cepu (Lapangan Banyu Urip dan Jambaran-Tiung Biru) serta Blok East Natuna.

(Baca: Jonan: Exxon Tak Lanjutkan Investasi di Blok East Natuna)

Mengenai Lapangan Banyu Urip, Jonan berharap adanya kenaikan produksi bisa memberikan efek ganda bagi daerah sekitar melalui pengembangan perusahaan nasional dan lokal. "Membuka lapangan pekerjaan hingga pengembangan masyarakat," kata dia berdasarkan keterangan resminya, Kamis (27/7) malam.

Menanggapi hal tersebut, pihak ExxonMobil merespon positif. Mereka segera melakukan kajian potensi pengembangan lapangan lebih lanjut.

Saat ini manajemen ExxonMobil masih menunggu izin Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk meningkatkan produksi hingga 200.000 bph. Mei lalu, Vice Presiden for Public and Government Affairs ExxonMobil Erwin Maryoto mengatakan pihaknya dengan Kementerian KLHK sebelumnya juga telah melakukan sidang komisi Amdal sebanyak dua kali.

(Baca: Revisi Amdal Peningkatan Produksi Blok Cepu Masuki Tahap Akhir)

Pertama dilakukan di Jakarta bersama Kementerian LHK. Kedua, di Bojonegoro melibatkan beberapa pemangku kepentingan terkait, seperti kepada desa, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di kawasan Bojonegoro, Jawa Timur. Hasil sidang itu untuk bahan revisi Amdal,

Sejak awal Januari hingga akhir Juni, produksi Lapangan Banyu Urip Cepu sudah mencapai 199.800 bph. Angka ini memang masih lebih rendah dibandingkan rencana kerja dan anggaranya yakni 200.000 bph.

(Baca: Lifting Minyak dan Gas Bumi Semester I 2017 Turun)

Di sisi lain, dalam kunjungan ke Amerika Serikat itu, Menteri Jonan juga mengharapkan ExxonMobil bisa menjadikan sektor hilir sebagai lahan investasi baru di Indonesia, seperti membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pengembangan aromatik di Indonesia. Saat ini, PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT ELMI) mewakili perusahaan ExxonMobil yang mengembangkan sektor hilir dan petrokimia.