Anggaran Dipangkas, Pemerintah Batal Tambah Jaringan Gas Kota

Arief Kamaludin|KATADATA
Pekerjaan pipanisasi gas milik Pertamina Gas di Kawasan Marunda, Jakarta Utara.
14/7/2017, 10.44 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatalkan rencana penambahan jaringan gas kota tahun ini. Padahal awalnya pemerintah ingin menambah 19.000 sambungan rumah tangga (SR) pada semester dua tahun ini.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan pembatalan itu karena ada pemotongan anggaran. “Tidak ada penambahan jaringan gas,” kata dia di Gedung DPR, Kamis malam (13/7).

(Baca: Naik 38%, Anggaran Bangun 105 Jaringan Gas Tahun Depan Rp 1,1 Triliun)

Alasan pemotongan anggaran di Kementerian ESDM karena pemerintah khawatir penerimaan negara dari sektor pajak dan sektor lainnya tidak tercapai. Penurunan anggaran ini juga mengacu draf nota keuangan menurut Inpres 4/2017.

Jadi dalam APBN-P tahun ini, Kementerian ESDM mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 6,566 triliun. Sebelumnya, pada APBN 2017, anggaran untuk kementerian ini bisa mencapai Rp 7,027 triliun.

Dengan begitu tahun ini rencana pembangunan jaringan gas masih sama dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, yakni sekitar 60.000 sambungan rumah tangga (SR). Namun menurut Jonan, jika suatu saat ada penghematan di Kementeriannya, dana itu akan masuk untuk program jargas.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM I.G.N Wiratmaja Puja membenarkan hal tersebut. Kementerian ESDM tahun ini harus menghemat anggaran sebesar 15%. Jadi jumlah jargas masih tetap sekitar 60.000 SR. “Persis seperti yang diusulkan dalam APBN 2017," dia.

(Baca: Jonan Tugaskan Pertamina Buat Tangki BBM dan LPG dengan Dana Sendiri)

Untuk membangun 60.000 SR jaringan gas itu, tahun ini pemerintah mengalokasikan Rp 1,4 triliun APBN Perubahan 2017. Ada 10 Kabupaten/Kota yang menjadi lokasi tempat pembangun jaringan gas yakni Kota Pekanbaru, Musi Banyuasin, Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim, Kota Bandar Lampung, DKI Jakarta, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Samarinda dan Kota Bontang.

Pembangunan jaringan gas memang terus bertambah. Sejak 2009 hingga 2016 lalu, telah terbangun 185.991 sambungan rumah tangga di 14 provinsi di 26 kabupaten/kota. 

Di sisi lain, selain jaringan gas, ada proyek lainnya yang dibatalkan yakni pembangunan tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji sebesar Rp227,2 miliar. Dana ini rencananya akan dianggarkan untuk tahun jamak mulai 2017 hingga 2018. "Ini kami serahkan ke Pertamina untuk membangun. Tidak usah memakai APBN," kata Jonan.

(Baca: Jonan Alihkan Rp 190 Miliar Dana Tangki BBM dan LPG ke Jaringan Gas)

Dari dana tersebut, awalnya sebesar Rp 190 miliar akan dialihkan pembangunan jaringan gas. Namun ternyata rencana itu pun ikut dibatalkan.