Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pemasangan alat ukur produksi minyak bumi (flow meter) selesai bulan ini. Target tersebut mundur dari jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.  

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 39 tahun 2016 menyebutkan pemasangan flow meter dilakukan secara bertahap dan harus telah terpasang paling lama enam bulan sejak aturan berlaku 29 November 2016. Namun, saat ini realisasi pemasangan masih mencapai 67 persen dari 209 titik yang sudah ditentukan.

(Baca: Aturan Baru, Alat Ukur Produksi Minyak Wajib Dipasang di Tiga Lokasi)

Secara lebih rinci, flow meter tersebut telah terpasang di 79 lokasi yang berproduksi. Kemudian, ada sekitar 8 di pengumpul. Sehingga, secara total alat ini sudah terupasang di 87 titik yang telah ditentukan. Bahkan salah satu ladang minyak milik Chveron di Blok Rokan juga telah terpasang.

Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman mengakui realisasi pemasangan alat ini mundur dari jadwal yang sudah ditetapkan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah lantaran memang bukan akibat kendala teknis, tetapi karena pencairan anggaran yang terlambat.

Selain itu, ada kendala aspek  kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan (HSE). Menurut Fatar,  dalam proses pemasangan alat ukur produksi migas di lapangan migas harus sesuai dengan aspek HSE.

Kendala lainnya adalah pengadaan yang bertahap. Jadi flow meter tersebut tidak bisa langsung tersedia dalam jumlah banyak. Perusahaan penyedia alat ini adalah PT Global Haditech. Perusahaan yang bergerak di instrumen rekayasa dan berkantor pusat di Bekasi ini telah memenangkan tender yang digelar SKK Migas pada Maret lalu.

Kini masalah keuangan telah selesai. Kementerian Keuangan sudah menyetujui revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) SKK Migas tahun anggaran 2017 untuk pengadaan flow meter. Nilai untuk pengadaan alat ini di 209 titik mencapai Rp 59,8 miliar. 

(Baca: ESDM Prioritaskan Kontraktor Besar Pasang Alat Ukur Produksi Minyak)

Atas dasar itu, Fatar menargetkan pemasangan alat ukur itu bisa rampung bulang ini juga. “Targetnya dalam tiga minggu ke depan sudah selesai semua. Anggaran sudah turun semua," ujar dia saat ditemui usai acara halal bi halal SKK Migas, di Gedung City Plaza, Jakarta, Selasa (4/7).

Reporter: Miftah Ardhian