Mantan Bos Petral Gantikan Daniel Purba di Unit Pengadaan Pertamina

Katadata | Arief Kamaludin
Penulis: Arnold Sirait
15/6/2017, 17.22 WIB

PT Pertamina (Persero) melakukan perombakan di beberapa posisi, termasuk unit Integrated Supply Chain (ISC), yang salah satu fungsinya mengatur pengadaan minyak. Posisi Daniel Purba sebagai Senior Vice President (SVP) digantikan oleh Toto Nugroho yang pernah juga menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina Trading Ltd (Petral).

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan pergantian yang terjadi di perusahaan itu merupakan promosi jabatan. “Iya benar ada pergantian. Masing-masing untuk promosi,” kata dia kepada Katadata, Kamis (15/6).

(Baca: Ada Indikasi Mafia Baru di Balik Pembubaran Petral?)

Saat ini Daniel menempati posisi Senior Vice President Cor­porate Strategic Growth. Posisi ini berada di bawah Direktorat Keuangan.

Di sisi lain, Toto Nugroho sebenarnya sudah ditunjuk menjadi Presiden Direktur PT Pertamina Gas (Pertagas). Ia diangkat melalui Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sirkuler tanggal 1 Februari 2017.

Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di Pertagas, Toto juga pernah menempati Direktur Utama Petral tahun 2015. Ia menggantikan Bambang Irianto yang memasuki masa pensiun.

Jabatan SVP di ISC yang saat ini diemban Toto sangat strategis. Alasannya setelah Petral dibekukan, tugas dan fungsinya terutama kegiatan ekspor dan impor minyak sepenuhnya dijalankan oleh ISC. 

Petral merupakan anak perusahaan PT Pertamina yang berbasis di Singapura. Perusahaan yang berdiri sejak 1969 dibekukan sejak Mei 2015 lalu. Keputusan ini juga merupakan hasil rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Tim ini dibentuk oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan tujuan memberantas mafia migas.

(Baca: Inilah 14 Temuan Mencurigakan Tentang Petral)

Selama bekerja, tim yang dikomandoi Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri ini menemukan beberapa kejanggalan dalam tender yang dilakukan Petral. Tim menemukan indikasi kebocoran informasi mengenai spesifikasi produk dan nilai penawaran (owner estimate) sebelum tender berlangsung.