Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik tidak mau mengomentari peluang Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation memperoleh hak kelola 39 persen di Blok Mahakam. Yang jelas, perusahaan BUMN ini siap mengelola Blok Mahakam dengan atau tanpa kedua kontraktor eksisting tersebut.
Elia menyatakan, besaran hak kelola yang akan diperoleh Total dan Inpex adalah kewenangan dari pemerintah. "Itu keputusan pemerintah. Apakah dia jadi atau tidak, saya tidak tahu," kata dia di Jakarta, Rabu (24/5).
(Baca: Luhut Klaim Total Akan Membeli 39% Hak Kelola Blok Mahakam)
Namun, menurut Elia, apabila Total bersedia masuk ke Blok Mahakam harus siap membayar sesuai valuasi aset blok migas di Kalimantan Timur tersebut. Mereka juga harus ikut menanggung hak kelola pemerintah daerah secara proporsional.
Di sisi lain, Elia sudah mengetahui adanya surat dari Total dan Inpex mengenai pengelolaan di Blok Mahakam setelah kontrak berakhir. Selain besaran bagi hasil, surat itu juga berisi tentang perbaikan syarat dan ketentuan dalam kontrak baru nanti.
(Baca: Selain Tambah Porsi, Total Minta Tiga Insentif Kelola Blok Mahakam)
Sayangnya, mantan Direktur Utama PTPN III ini tidak mau menjelaskan lebih detail terkait surat itu. "Kami tidak eligible mengomentari dari isi surat Total tersebut," ujar dia.
Mengenai karyawan Total yang masih bekerja di Blok Mahakam, Pertamina akan tetap bekerja di Mahakam saat kontrak baru dimulai. "Ini bentuk komitmen kami dan saya mengatakan ke kawan-kawan di Pertamina, kawan-kawan kami di Total akan jadi keluarga kami," kata dia.
(Baca: Pertamina Hanya Danai Pengeboran 14 Sumur di Blok Mahakam)