Proses pencarian mitra strategis PT Pertamina (Persero) untuk membangun kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur, sudah mengerucut. Dari puluhan calon mitra yang berminat, saat ini ada investor dari dua negara yang menjadi kandidat kuat.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, rencana proyek pembangunan Kilang Bontang saat ini sudah pada tahap financial exposure atau tahapan meninjau ketersediaan dana dari masing-masing investor. “Sekarang yang leading itu ada dua, yakni Kuwait dan Tiongkok," ujar dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (9/5).

(Baca: Pertamina Buka Peluang Aramco dan Rosneft Garap Kilang Bontang)

Namun, Arcandra tidak mengetahui proses terakhir mengenai pemilihan dari kedua investor tersebut. Yang jelas, keputusan untuk menentukan mitra di Kilang Bontang adalah kewenangan dari Pertamina.

Di sisi lain, dia tidak menutup kemungkinan investor lain untuk berpartisipasi. Salah satunya adalah perusahaan asal India, yakni Petrochemical Complex dan Panipat Refinery.

Kedua perusahaan ini menyampaikan minatnya setelah pemerintah India datang ke Indonesia. Kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan dari pemerintah Indonesia bersama beberapa perusahaan termasuk Pertamina ke India.

Halaman: