Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum pasti menyerahkan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero). Blok yang dikelola Chevron ini akan habis masa kontraknya tahun 2021.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah akan menyerahkan Blok Rokan jika  Pertamina berminat mengambil alih blok tersebut dan mempunyai kemampuan finansial. “Belum tentu kami kasih Pertamina, dievaluasi dulu, '' kata dia di Jakarta, Selasa (11/4). (Baca: Chevron Ajukan Perpanjangan Kontrak Blok Rokan ke Pemerintah)

Mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 15 tahun 2015, pemerintah memiliki tiga opsi untuk memutuskan pengelolaan blok migas yang akan berakhir masa kontraknya. Pertama, perpanjangan kontrak oleh kontraktor lama. Kedua, pengelolaan oleh Pertamina. Ketiga, pengelolaan bersama antara kontraktor lama dan Pertamina.

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, ada 23 blok migas yang akan berakhir kontraknya hingga 2025. Dari jumlah tersebut, kontrak delapan blok yang akan habis tahun depan sudah diserahkan kepada PT Pertamina (Persero). Sisanya belum diputuskan oleh pemerintah. (Baca: 8 Blok Migas yang Akan Habis Kontrak Diserahkan ke Pertamina)

Namun, menurut Menteri ESDM Ignasius Jonan, pemerintah tidak akan menyerahkan semua blok yang kontraknya akan berakhir tersebut ke Pertamina.  Pemerintah akan meninjau kemampuan perusahaan pelat merah itu untuk dapat mengelola suatu blok migas.

Meskipun merupakan perusahaan migas nasional, Pertamina tidak akan dipilih pemerintah untuk mengelola suatu blok migas jika tidak efisien mengelolanya. Jadi, pemerintah lebih memilih perusahaan migas lain yang mampu lebih efisien dalam mengelola suatu blok migas.

(Baca: Pertamina Akan Dapat Blok Migas yang Masa Kontrak Kedua Habis)

Sebagai contoh, pemerintah memberikan Blok ONWJ dan Blok Mahakam kepada Pertamina karena perusahaan itu berjanji akan tampil prima dan bisa meningkatkan produksi pada  blok tersebut.  ''Jika mereka tidak tampil baik, kami tidak akan memberikan blok,'' kata dia di Jakarta, Selasa (11/4).