Lapangan Madura BD yang berada di Blok Madura Strait, Jawa Timur, batal berproduksi bulan ini. Padahal, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan lapangan minyak dan gas bumi (migas) yang dioperatori Husky-CNOOC Madura Ltd (HCML) ini bisa mengalirkan migas kepada pembelinya pada Maret 2017.
Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan mengatakan, salah satu penyebab Lapangan Madura BD belum berproduksi karena masih menunggu kesiapan pembeli gas. Hingga kini fasilitas gas dari para pembeli tengah dalam proses pembangunan. (Baca: Maret 2017, Dua Lapangan Migas Ditargetkan Mulai Berproduksi)
Di sisi lain, HCML sebenarnya telah siap mengalirkan produksi gas kepada pembelinya. "Jadi baru bisa onstream jika buyer-nya siap menerima gas," kata Muliawan kepada Katadata, Sabtu (18/3) lalu.
Pembeli gas Lapangan Madura BD adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Inti Alasindo Energy. Fasilitas gas dari PGN baru selesai awal April nanti, sementara fasilitas gas Inti Alasindo Energy rampung Juni mendatang.
Sesuai amendemen kontrak kedua pada 22 Mei 2015, PGN akan menyerap gas Lapangan Madura BD sebesar 20 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) selama 20 tahun. Sementara PT Inti Alasindo Enery akan menyerap gas sebesar 40 BBTUD selama 20 tahun.
Berdasarkan data SKK Migas, Lapangan Madura BD bisa menghasilkan minyak sebesar 5.980 barel per hari (bph). Ada juga produksi gas sebesar 100 juta kaki kubik per hari (mmscfd). (Baca: Pertagas Teken Jual-Beli Gas ONWJ dan Pengangkutan Gas Husky)
Blok Madura Strait termasuk berada di lepas pantai. Lokasinya sekitar 65 kilometer (km) dari timur kota Surabaya dan 16 km dari selatan Pulau Madura.
Ada beberapa kontraktor yang memiliki hak kelola Blok Madura Strait ini. Husky dan CNOOC masing-masing memegang hak kelola 40 persen di HCML, sedangkan sisanya 20 persen dipegang oleh Samudra Energi.
Lapangan Madura BD merupakan empat proyek migas yang ditargetkan bisa berproduksi tahun ini, selain Cikarang Tegal Pacing, Jangkrik, dan Jangkrik NE. Empat proyek migas tersebut akan menyumbang produksi minyak 6.180 bph dan 316 mmscfd gas. (Baca: Proyek Gas MDA-MBH di Blok Madura Bisa Produksi Akhir 2018)
Operator proyek Cikarang Tegal Pacing ini adalah PT Pertamina EP dan telah berproduksi pada awal Maret lalu. Sementara proyek migas Lapangan Jangkrik dan Jangkrik NE ditargetkan berproduksi Juli mendatang. Kedua lapangan migas ini dioperatori oleh ENI Muara Bakau.