PT Pertamina (Persero) berencana meningkatkan kapasitas produksi Kilang Tuban dari 300.000 barel per hari (bph) menjadi 400.000 bph. Salah satu caranya dengan pemilihan teknologi yang tepat guna untuk proyek tersebut.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi mengatakan saat ini Pertamina masih menyeleksi licensor (pemberi lisensi) yang akan menilai teknologi yang tepat dalam pengembangan Kilang Tuban.  "Pada saat kami mendesain kilang, kami melihat potensi serapan pasarnya seperti apa untuk menentukan (kapasitas),"  kata dia di Jakarta, Jumat (24/2).

(Baca: Pertamina Dapat Restu Lahan Kilang Tuban dari Pemprov Jatim)

Targetnya pemilihan licensor bisa selesai akhir kuartal II 2017. Sambil menunggu proses tersebut, Pertamina dan mitranya Rosneft menyelesaikan proses studi kelayakan pendanaan proyek atau Bankable Feasibility Study (BFS) studi kelayakan proyek, serta finalisasi analisis dampak lingkungan (AMDAL)  proyek Tuban.

Awalnya kilang ini akan dibangun dengan kapasitas 300.000 barel per hari. Dengan kapasitas ini, Kilang Bontang akan memproduksi 90.000 bph premium, 100.000 bph minyak diesel dan 30.000 bph avtur dengan standar kualitas Euro 5. (Baca: 44 Persen Pengguna Premium Beralih ke Pertalite dan Pertamax)

Halaman: