PT Pertamina (Persero) akan melakukan proses final atas proposal akuisisi lapangan Migas AB Teymour dan Mansouri di Iran. Dalam beberapa hari, utusan Pertamina akan membahas proposal tersebut dengan National Iranian Oil Company (NIOC).

Sebelumnya, pada Sabtu (11/2) lalu, delegasi Pertamina juga telah membahasnya dengan dengan National Iranian South Oil Company (NISOC) yang merupakan anak perusahaan NIOC. Selama ini, NISOC merupakan operator dua lapangan incaran Pertamina.

“Proposal kita sudah didiskusikan sama NISOC, responsnya bagus. Nanti hari Minggu (19/2) tim kita akan diskusi dengan NIOC, pertaminanya Iran,” kata Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam di Jakarta, Kamis (16/2).

(Baca juga: Pekan Depan, Pertamina Uji Coba Minyak Asal Iran di Kilang Cilacap)

Syamsu mengatakan bahwa apabila pada pertemuan Ahad mendatang NIOC sudah memberikan lampu hijau terhadap tawaran Pertamina, maka perusahaan pelat merah ini akan segera mengajukan tawaran kerjasama resmi. Proposal final ini rencananya akan disampaikan bersamaan dengan kunjungan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Iran dalam waktu dekat.

Menurut Syamsu, minyak dari dua Blok dengan cadangan lebih dari 5 miliar barel tersebut nantinya untuk memasok kilang-kilang di Tanah air. “Minyaknya bisa dikirim ke kilang kita, pada saat produksi kilang kita sudah upgrade kan, minyaknya bisa ke Balikpapan bisa ke Cilacap,” katanya.

Sebelumnya, Vice President Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina (Persero) Daniel Purba mengatakan, jika sesuai jadwal kilang Cilacap akan kedatangan minyak asal Iran untuk uji coba pada pekan depan (19/2). Kepastian itu diperoleh setelah adanya proses pemuatan (loading) minyak ke kapal pada 4 Februari lalu.

(Baca juga: Jokowi Pastikan Pelabuhan Kuala Tanjung Jadi Hub Internasional)

Pada tahap awal, Iran akan mengirimkan satu kargo minyak jenis Iranian Light Crude dengan volume sebesar satu juta barel. Nilai kontrak uji coba minyak itu berkisar US$ 50 juta, dengan asumsi harga minyak sebesar US$ 50 per barel.

Seperti diketahui,  pembelian minyak mentah dari Iran tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama Pertamina dan Iran. Ini merupakan buah hasil kunjungan Pemerintah Indonesia dan Presiden Joko Widodo saat melawat ke Iran pada akhir tahun lalu.

Reporter: Muhammad Firman