PLN berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan pada tahun lalu. Hal itu ditopang peningkatan penjualan listrik sepanjang 2019.
Berdasarkan laporan keuangan 2019 audited, PLN mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 285,64 triliun, naik 4,67% dari tahun lalu. Hal itu sejalan dengan volume penjualan listrik yang meningkat 4,65% dari 2018 sebesar 234,62 Terra Watt hour (TWh) menjadi 245,52 TWh.
Peningkatan penjualan listrik didukung oleh pertumbuhan jumlah pelanggan. Hingga Desember 2019, jumlah pelanggan BUMN tersebut mencapai 75,7 juta dengan daya tersambung 136.600 MVA. Angka tersebut naik 3,8 juta pelanggan dengan daya 7.700 MVA dari posisi akhir Desember 2018 sebesar 71,9 juta pelanggan.
Meski pendapatan naik, PLN mencatat rugi usaha sebesar Rp 29,8 triliun, lebih kecil dari tahun sebelumnya sebesar Rp 35,29 triliun. Namun, subsidi pemerintah sebesar Rp 51,71 triliun dan pendapatan kompensasi sebesar 22,25 triliun menyelamatkan bottom line perusahaan.
(Baca: PLN Paparkan Penyebab Prospek Peringkat Utang Turun jadi Negatif)
(Baca: Pendapatan Tertekan Covid-19, PLN Minta Pemerintah Bayar Utang Rp 48 T)
Perseroan pun akhirnya mencatat laba bersih Rp4,32 triliun pada tahun lalu. Angka tersebut turun 62,66% dari laba bersih 2018 sebesar Rp 11,57 triliun.
Penurunan laba bersih dipengaruhi beban pajak pada tahun lalu yang naik signifikan hingga Rp 21,79 triliun. Sedangkan beban pajak pada 2018 hanya sebesar Rp 8,32 triliun.
Berdasarkan hasil audit subsidi dan kompensasi yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK-RI, terjadinya penurunan Biaya Pokok Produksi (BPP) pada 2019 dibandingkan 2018. Hal itu merupakan hasil dari upaya efisiensi yang dilakukan oleh PLN selama tahun 2019.
Dari kinerja operasional, PLN mencatat rasio elektrifikasi nasional dapat digenjot dari 98,3% pada 2018 menjadi 98,89% pada akhir tahun lalu. Perusahaan juga berhasil menambah kapasitas terpasang pembangkit sebesar 4.588 Mega Watt (MW) dari 57.646 MW pada 2018 menjadi 62.234 MW pada 2019.
Jaringan transmisi khususnya untuk evakuasi daya pembangkit yang beroperasi juga meningkat 6.211 kilometer sirkuit (kms) dari 53.606 kms pada 2018 menjadi 59.817 kms sepanjang 2019. Selain itu, ada penambahan kapasitas Gardu Induk sebesar 17.507 Mega Volt Ampere (MVA) dari 131.164 MVA pada 2018 menjadi 148.671 MVA pada tahun lalu.
(Baca: Konsumsi Listrik Anjlok, PLN Proyeksi Pendapatan Turun Rp 44 Triliun)