Harga emas dunia hampir menyentuh US$ 1.800 pada perdagangan Rabu (8/7) waktu Indonesia. Hal itu dipicu peningkatan kasus baru Covid-19.
Lonjakan kasus baru virus corona menciptakan harapan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Hal itu dapat memicu peningkatan permintaan logam mulia.
"Ketika ada ketakutan, selalu ada faktor pendukung untuk emas. Apakah itu virus corona, atau ketakutan terhadap penurunan ekonomi," kata Head Trader U.S. Global Investor Michael Matousek dikutip dari Reuters pada Rabu (8/7).
Stimulus ekonomi yang masif untuk membatasi kehancuran ekonomi akibat pandemi corona telah menopang harga emas. Harga telah naik lebih dari 18% sepanjang tahun ini.
(Baca: Harga Emas Naik Karena Covid-19, Logam Mulia Antam Jadi Rp 934 Ribu)
Meski begitu, harga emas pada perdagangan pagi hari ini sedikit melemah. Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (8/7) pukul 08.51 WIB, harga emas di pasar spot turun tipis 0,07% menjadi US$ 1.793,67 per ounce.
Sedangkan harga logam mulia Antam pada Rabu (8/7) stabil di harga Rp 934 ribu per gram. Sedangkan harga penjualan emas kembali di Butik Emas Pulo Gadung pada hari ini pukul 08.29 WIB juga stabil di level Rp 832 ribu per gram.
Adapun harga emas berdasarkan bobot di Butik Emas Pulo Gadung pada Selasa (7/7) seperti dikutip dari www.logammulia.com sebagai berikut:
Emas batangan 0,5 gram: Rp 497.000
Emas batangan 1 gram: Rp 934.000
Emas batangan 2 gram: Rp 1.808.000
Emas batangan 3 gram: Rp 2.687.000
Emas batangan 5 gram: Rp 4.450.000
Emas batangan 10 gram: Rp 8.835.000
Emas batangan 25 gram: Rp 21.962.000
Emas batangan 50 gram: Rp 43.845.000
Emas batangan 100 gram: Rp 87.612.000
Emas batangan 250 gram Rp 218.765.000
Emas batangan 500 gram Rp 437.320.000
Emas batangan 1.000 gram Rp 874.600.000