Pertamina Hulu Optimistis Pacu Produksi Blok Rokan Hingga 200.000 BOPD

Katadata
Ilustrasi, Blok Migas. PT Pertamina Hulu Energi optimistis mampu mendorong produksi minyak Blok Rokan hingga mencapai 200.000 barrel per hari (BOPD).
15/7/2020, 13.52 WIB

PT Pertamina Hulu Energi menyatakan komitmennya untuk mendorong produksi Blok Rokan, usai alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia. Subholding hulu PT Pertamina ini, optimistis mampu mendorong produksi hingga 200.000 barel per hari atau barrel of oil per day (BOPD).

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Budiman Pahursip mengatakan, saat alih kelola Agustus 2021 pihaknya akan langsung melakukan pengeboran di hari pertama. Targetnya, produksi Blok Rokan pada awal alih kelola bisa mencapai 175.000-185.000 BOPD.

"Kemudian akan kita tingkatkan pengeboran sumur lagi, sehingga produksi Blok Rokan bisa meningkat mencapai 190.000 hingga 200.000 BOPD, ujar Budiman dalam diskusi secara virtual, Rabu (15/7).

Saat ini, Pertamina Hulu Energi tengah fokus agar proses alih kelola berjalan dengan lancar, agar produksi minyak di Blok Rokan dapat terjaga.

Sehingga ketika diambil alih oleh Pertamina, program kerja yang akan dilakukan pada 2021 sudah siap. Misalnya, seperti penggunaan teknologi pengurasan sumur minyak atau Enhanced Oil Recovery (EOR).

Teknologi EOR digadang-gadang dapat mendongkrak kenaikan produksi minyak di Blok Rokan. Chevron sendiri sudah melakukan uji coba teknologi tersebut, dengan menginjeksi bahan kimia ke sumur minyak di Lapangan Minas. Hasilnya, terdapat potensi tambahan produksi minyak hingga 100.000 BOPD.

Dengan asumsi tersebut, pada 2024 produksi Blok Rokan seharusnya bisa meningkat dan mencapai 500.000 BOPD sesuai dengan proposal Pertamina kepada pemerintah.

(Baca: Chevron Disebut Akan Putuskan Nilai Investasi Blok Rokan Bulan Depan)

Sementara itu, pemerintah saat ini tengah mengupayakan agar Chevron Pacific Indonesia tetap melanjutkan komitmen pengeboran Blok Rokan tahun ini. Hal ini dilakukan, sebagai upaya untuk menahan laju penurunan produksi saat alih kelola ke Pertamina tahun depan.

Adapun, produksi Blok Rokan saat ini terus turun karena sebab alami atau natural, mengingat usia blok minyak ini telah mencapai 50 tahun. Apalagi, sejak 2019 Chevron Pacific Indonesia tidak melakukan pengeboran baru. Tahun ini, produksinya hanya ditargetkan mencapai 161.000 BOPD.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menyatakan, Chevron Pacific Indonesia akan memulai pengeboran di Blok Rokan tahun ini. Nilai investasi kegiatan itu mencapai US$ 152 juta atau setara Rp 2,38 triliun.

Wakil Kepala SKK Migas Fataryani Abdurrahman mengatakan Chevron berencana mengebor 11 sumur baru pada November 2020. Kemudian, perusahaan asal Amerika Serikat itu, akan melanjutkan pengeboran 93 sumur baru dan 11 sumur konversi menjadi sumur produksi tahun depan.

Berdasarkan perhitungan SKK Migas, 11 sumur yang akan dibor pada tahun ini bisa mendongkrak kenaikan produksi sebesar 3.000 BOPD. Sedangkan pengeboran sumur pada 2021 dapat menambah produksi hingga 9.000 BOPD.

"Itu sudah cukup membantu menekan angka penurunan produksi di Blok Rokan saat alih kelola nanti Agustus 2021," kata Fataryani.

(Baca: Pertagas Targetkan Konstruksi Pipa Minyak Blok Rokan Dimulai September)

Reporter: Verda Nano Setiawan