ESDM Sebut Produk Hilirisasi Batu Bara Bisa Digunakan di Kompor LPG

ANTARA FOTO/Moch Asim/pras.
Ilustrasi, perangkat kompor berbahan LPG. Kementerian ESDM menyebut campuran produk hilirisasi batu bara, yakni DME, dapat digunakan pada kompor LPG.
22/7/2020, 14.34 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pemanfaatan produk hilirisasi batu bara, yakni dimethyl ether (DME) dapat digunakan dalam perangkat yang saat ini masih berbasis liquid petroleum gas (LPG).

Kesimpulan ini didapat setelah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM (Balitbang ESDM) melakukan uji coba pemanfaatan DME. Uji coba difokuskan untuk pengembangan kompor khusus DME, yang nantinya akan mengganti LPG.

Kepala Balitbang ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, dalam uji coba pihaknya mencampur DME dengan kadar 20% dengan LPG berkadar 80%. Hasilnya, campuran ini memiliki karakteristik tidak jauh berbeda dengan LPG. Sehingga, untuk saat ini pemanfaatannya tidak perlu mengubah jenis kompor yang digunakan.

"Dengan campuran ini, maka bisa gunakan kompor LPG eksisting, ini lagi saya pelajari lebih lanjut," ujar Dadan dalam Konferensi Pers, Rabu (22/7).

Ia mengatakan, uji coba kompor menggunakan campuran DME 20% ini menunjukkan hasil normal, dengan nyala api yang dihasilkan masih berwarna biru. Namun, durasi waktu memasak menjadi lebih lama, dibandingkan dengan menggunakan LPG.

Adapun, pemerintah terus berkomitmen untuk menjalankan program ini, salah satunya dengan mengkaji pemberian subsidi agar tidak memberatkan masyarakat.

Dadan menyebut program pencampuran DME 20% ini ditargetkan dapat terlaksana dalam waktu empat tahun ke depan. Selain itu, pemerintah secara teknis juga menghitung berapa harga keekonomian dari DME ini.

"Harganya nanti harus lebih murah dengan satuan kilogram LPG, karena kandungan energinya lebih sedikit," ujarnya.

Seperti diketahui, konsumsi LPG semakin meningkat secara nasional sejak keberhasilan konversi minyak tanah ke LPG. Meski demikian, suplai yang dapat diproduksi dari kilang dalam negeri masih belum mencukupi sehingga diperlukan impor.

Untuk itu, diperlukan upaya substitusi, salah satunya adalah pemanfaatan DME dari batu bara yang diproduksi di dalam negeri. Hal ini, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional.

Dadan menyebutkan, enam juta ton batu bara yang diubah menjadi DME dapat menurunkan impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun. Adapun cadangan batu bara Indonesia mencapai 20 miliar ton.

Penulis/Reporter: Verda Nano Setiawan

Reporter: Verda Nano Setiawan