PT. Pertamina (Persero) dikabarkan tengah melakukan penjajakan rencana akuisisi blok migas di Afrika dan Timur Tengah yang dimiliki oleh Occidental Petroleum Corp. Dilansir dari Bloomberg, nilai akuisisi blok ini disebut mencapai US$ 4,5 miliar atau setara Rp 65,9 triliun.
Saat dikonfirmasi perihal ini, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman enggan berkomentar banyak. Begitu juga dengan Vice President Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya. "Masih dalam proses dan confidential," ujar Ifki kepada Katadata.co.id, Senin (3/8).
Pertamina dikabarkan tengah menegosiasikan akuisisi blok migas milik Occidental di Ghana dan Uni Emirat Arab. Selain itu perusahaan migas pelat merah itu juga sedang berunding terkait pembelian beberapa aset di Aljazair dan Oman meski tidak termasuk dalam kesepakatan awal.
Bagi Occidental, kesepakatan ini akan membantu mengurangi utang perusahaan senilai US$ 37 miliar tahun lalu. Situasi keuangan perusahaan yang berbasis di Houston, Amerika Serikat itu memburuk seiring permintaan energi yang menurun. Mereka juga terpaksa memangkas dividen kuartalan pada level terendah dalam beberapa dekade.
Juni lalu Bloomberg melaporkan Occidental telah mengkaji opsi penjualan aset di Timur Tengah guna memangkas utang. Sedangkan upaya penjualan aset di Ghana dan Aljazair ke perusahaan migas asal Prancis yakni Total SA gagal dilakukan.
Akuisisi blok di luar negeri merupakan upaya Pertamina menambah produk migas. Selain itu, perusahaan meningkatkan kegiatan eksplorasi di wilayah kerja baru dan menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi di blok yang telah berproduksi.
Kasus yang sempat menimpa Karen Agustiawan juga tidak menyurutkan langkah mereka mengakuisisi blok migas di luar negeri. Biarpun begitu, Pertamina hanya akan mengakuisisi blok migas produksi demi mencegah kasus serupa.
"Akuisisi luar negeri kami fokus ke wilayah kerja yang produksi untuk mengurangi risiko itu. Ini sudah kami jajaki di Abu Dhabi, kami coba masuk," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati akhir tahun lalu.