Penjualan Capai 87% Target, ITMG Kejar Produksi 20 Juta Ton Batu Bara

ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/hp.
Foto udara tempat penumpukan sementara batu bara di Muarojambi, Jambi, Selasa (21/4/2020).
25/8/2020, 16.31 WIB

PT Indo Tambangraya Megah Tbk bakal terus menggenjot produksi batu bara pada semester II tahun ini meskipun kinerjanya pada semester I terpukul oleh lemahnya harga dan permintaan.

Direktur Utama Indo Tambangraya Megah, Mulianto, mengatakan bahwa untuk mencapai target produksinya, perusahaan bakal mengoptimalkan produksi dari dua tambang milik anak usahanya. Perusahaan optimistis dapat mencapai target produksi batu bara tahun ini di kisaran 19-20,1 juta ton.

Adapun hingga akhir Juni 2020 perusahaan telah memproduksi 8,7 juta ton batu bara. “Semester kedua ini ditargetkan produksi akan lebih tinggi,” katanya dalam paparan publik secara daring, Selasa (25/8).

Pada Semester kedua ini, Mulianto mengungkapkan perusahaan menargetkan produksi bisa meningkat signifikan, ditopang oleh peningkatan volume produksi di anak usaha perseroan yakni PT Trubaindo Coal Mining dan PT Bharinto Eksatama.

Dia memperkirakan produksi dari kedua site tersebut diperkirakan akan meningkat, yakni 30% untuk Trubanindo dan 50% untuk Bharinto. ITMG pun berencana untuk menambah kapasitas alat untuk Bharinto. Dengan begitu, harapannya dapat segera menambah kapasitas dari produksi di sana.

“Kedua anak usaha perseroan juga mulai menerapkan metode selective mining, yakni memprioritaskan area dengan sweeping ratio lebih rendah agar proses wrap up produksi dapat lebih cepat,” ujarnya.

Optimisme ini didasari bahwa perusahaan telah mendapatkan kontrak penjualan sebesar 87% dari target tahun ini. Dengan 67% di antaranya telah ditetapkan harga jualnya, sedangkan 20% mengacu pada indeks harga batu bara.

Oleh karena itu emiten berkode ITMG ini tidak akan merevisi target meskipun bisnis sedang sulit imbas pandemi corona. “Itu sebabnya, perseroan optimistis akan mencapai target volume penjualan 22 juta ton untuk tahun ini,” katanya.

Mengacu pada laporan keuangan perusahaan, akibat penurunan harga jual rata-rata batu bara, pendapatan bersih ITMG pada semester I tahun ini anjlok 26,87% secara tahunan atau year on year (yoy) dari US$ 893 juta menjadi US$ 653 juta.

Akibatnya marjin laba kotor turun dari 18% menjadi 14% yoy, sehingga laba bersihnya menyusut hingga 59% yoy menjadi US$ 29 juta, dari US$ 69 juta pada semester pertama tahun lalu.

Adapun, EBIT atau earning before interest and taxes tercatat US$ 38 juta, turun 61% yoy dari US$ 96 juta pada periode yang sama tahun lalu. Adapun laba bersih per saham dibukukan US$ 0,03.

Perusahaan sepanjang paruh pertama 2020 menjual 11,1 juta ton batu bara yang diekspor ke Tiongkok (3,2 juta ton), Jepang (2,6 juta ton), Filipina (0,8 juta ton), Thailand (0,7 juta ton), dan negara negara-negara lain di Asia Timur dan Tenggara, termasuk penjualan ke pasar domestik sebesar 1,9 juta ton.

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah