Harga minyak di pasar spot anjlok 3% usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan dirinya positif terinfeksi Covid-19. Pasar melihat kondisi ini berpotensi mengganggu pembahasan tambahan paket stimulus di negara itu.
Tanpa adanya tambahan stimulus di tengah pandemi corona, pelaku pasar khawatir permintaan dan konsumsi minyak akan terus melemah. “Ini menambah ketidakpastian,” kata Kepala Komoditas National Australia Bank Lachlan Shaw, dikutip dari Reuters, Jumat (2/10).
Harga minyak Brent LCOc1 tergelincir 3% menjadi US$ 39,7 per barel pada pukul 16.15 WIB. Harganya telah turun 6% minggu ini, pelemahan selama dua pekan berturut-turut.
Pasokan minyak mentah dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC naik 160 ribu barel per hari (BPD) pada September lalu dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini terjadi terutama dari Libya dan Iran.
Angka produksi minyak meningkat lebih cepat dari perkiraan analis setelah terjadi pelonggaran blokade dari Tentara Nasional Libya. Produksinya menjadi 270 ribu barel per hari dan meningkatkan aktivitas ekspor.
Di sisi lain, konsumsi minyak global diprediksi belum menunjukkan angka peningkatan. Penyebabnya, angka kasus virus corona di seluruh dunia telah menembus 34 juta jiwa. Minggu ini pun menandai tonggak suram karena Covid-19 telah menyebabkan satu juta kematian secara global. AS dan Brasil memiliki angka tertinggi, masing-masing sebesar 210.785 orang dan 143.010 orang.
Kondisi ini membuat banyak negara memperketat perbatasan. Aktivitas warga pun terbatas untuk mencegah penyebaran infeksinya. Dampak dari semua itu adalah perekonomian melemah dan pemakaian bahan bakar pun menurun. Stimulus dari pemerintah setiap negara harapannya dapat mendorong konsumsi masyarakat dan dunia usaha.
Trump Positif di Tengah Masa Kampanye
Trump mengumumkan dirinya dan sang istri, Melania Trump, positif Covid-19. Keduanya kini menjalani karantina. “Kami akan melaluinya bersama-sama,” demikian pengumuman Trump melalui akun Twitter resminya, @realDonaldTrump.
Kabar ini muncul di tengah kesibukan rangkaian kampanye Presiden ke-45 AS itu. Bahkan, baru dua hari lalu ia menjalani debat perdana melawan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Trump memiliki sejumlah agenda. Sejauh ini, belum ada pengumuman resmi dari Gedung Putih mengenai apakah karantina Presiden akan mengakibatkan pembatalan berbagai agenda tersebut.
Trump dinyatakan positif setelah salah satu ajudannya, Hope Hicks, terinfeksi virus corona. Hicks sempat bepergian bersama Trump dengan Air Force One (pesawat kepresidenan) pada Selasa lalu. Ia juga turut dalam rombongan Presiden ke Cleveland saat debat. Hicks kemudian juga bersama Trump di helikopter Marine One sehari berikutnya.