Prospek Cerah Kendaraan Listrik, Harga Nikel Naik dan Cetak Rekor

PT Antam TBK
Harga nikel terus naik seiring meningkatnya permintaan mobil listrik.
Penulis: Sorta Tobing
23/10/2020, 13.33 WIB

Harga komoditas tambang nikel menunjukkan tren penguatan pada pekan ini. Angkanya sempat mencatat level tertinggi tahun ini di US$ 16 ribu per metrik ton pada bursa London Metal Exchange, Rabu (21/10).

Melansir dari situs London Metal Exchange, harganya sudah kembali turun ke level US$ 15.707 per metrik ton kemarin. Pasar merespon positif proyek-proyek mobil listrik yang akan berjalan secara global. Harapannya, permintaan nikel ikut terdorong.

Uni Eropa pun sudah memasang target pangsa pasar kendaraan listriknya atau electric vehicle (EV) akan naik tiga kali lipat pada 2020. Para produsen mobil lalu berlomba-lomba memenuhi permintaan, sambil mencapai target penurunan emisi karbon dan menghindari denda.

Apabila target tercapai, satu dari setiap tujuh mobil yang dijual di Benua Biru bakal berbahan bakar listrik pada 2021. “Penjualan EV naik berkat standar emisi dari Uni Eropa,” kata Direktur Senior T&E Julia Poliscanova, dikutip dari situs S&P Global Platts.

Permintaan nikel, sebagai bahan baku baterai EV, bakal menguat selama dekade ke depan. Para analis memprediksi harganya di US$ 18 ribu hingga US$ 20 ribu per metrik ton pada tahun depan.

Dari semua logam untuk membuat baterai lithium-ion, nikel memiliki fungsi krusial sebagai tempat penyimpan energi. “Konsumsi nikel akan naik seiring penggunaan baterai EV yang pertumbuhannya melonjak dari 6% pada 2020 menjadi 35% pada 2030,” kata analis logam StoneX Natalie Scott-Gray.

Ilustrasi mobil listrik.  (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.)

Mengapa Harga Mobil Listrik Mahal?

Pada acara Battery Day pada September lalu, CEO Tesla Elon Musk menetapkan target ambisius. Produsen mobil listrik itu akan menjual produknya seharga US$ 25 ribu (sekitar Rp 367 juta) dalam tiga tahun. Angkanya lebih murah US$ 13 ribu dibandingkan model paling murahnya saat ini.

Untuk mencapai target itu, perusahaan sedang menemukan teknologi baru, terutama baterai. Komponen ini harganya mencapai sepertiga dari biaya kendaraan. Musk mengatakan dengan inovasi dan perbaikan manufaktur internal harga EV dapat turun.

Melansir dari Bloomberg, teknologi kendaraan listrik sekarang memakai baterai lithium-ion yang dapat diisi ulang, seperti laptop dan telpon selular. Komponen termahal di setiap sel adalah katoda, yang menyimpan dan melepaskan energi listrik.

Halaman: