Tiongkok Bakal Borong Batu Bara Indonesia Senilai Rp 20,6 Triliun

ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc.
Ilustrasi. Indonesia mendapat komitmen ekspor batu bara ke Tiongkok selama tiga tahun mulai 2021.
27/11/2020, 10.55 WIB

Indonesia mendapat komitmen ekspor batu bara ke Tiongkok selama tiga tahun mulai 2021. Nilai komitmennya mencapai US$ 1,46 miliar atau sekitar Rp 20,6 triliun.

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan China Coal Transportation and Distribution (CCTDA), Rabu (25/11).

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan hasil kesepakatan itu akan mendongkrak nilai batu bara yang sempat mengalami kelesuan di tengah pandemi Covid-19.

Ia optimistis komoditas batu bara akan kembali bergairah. "Ini momen positif untuk mengembalikan realisasi produksi sesuai dengan proyeksi yang ditetapkan," kata Agung berdasarkan keterangan tertulis hari ini.

Kerja sama tersebut bermula dari hasil kunjungan kerja pemerintah Indonesia ke Tiongkok yang diwakili oleh Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi beberapa bulan lalu. Upaya ini sejalan dengan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Kebijakan pasokan jangka panjang ekspor batu bara tersebut dapat memfasilitas produsen dalam negeri dengan pembeli Tiongkok. Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia menyampaikan kesepakatan penjualan batu bara Indonesia ke Negeri Panda akan meningkatkan volume perdagangan.

Tahun depan Tiongkok akan membeli 200 juta ton batu bara RI. "Ini merupakan bagian dari kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama anatara kedua negara," kata Hendra.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan