Jelang tutup tahun, PT Chevron Pacific Indonesia bakal melakukan pengeboran sumur di Blok Rokan pada pekan ini. Pengadaan alat pengeboran, berupa rig, telah disiapkan.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan rig pengeboran telah berada di lokasi. "Masih menunggu persetujuan adendum amdal (analisis dampak lingkungan) esok dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),” katanya kepada Katadata, Senin (21/12),
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyampaikan proses alih kelola antara Chevron dan Pertamina berjalan cukup baik. Blok migas di Provinsi Riau itu masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Dalam alih kelola tersebut Pertamina berpotensi menghadapi tantangan serupa dengan Blok Mahakam, yaitu penurunan poroduksi. Target produksi minyak siap jual (lifting) Blok Rokan dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Bahkan tahun ini hanya sebesar 170 ribu barel minyak per hari (BOPD), turun dibandingkan realisasi 2019 yang mencapai 190 ribu barel per hari dan 2018 sebesar 209 ribu barel per hari.
Pertamina Hulu Energi menargetkan produksi Blok Rokan bisa mencapai 200 ribu barel per hari setelah alih kelola rampung Agustus tahun depan. Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip mengatakan pihaknya akan langsung melakukan pengeboran.
Targetnya, produksi Blok Rokan pada awal alih kelola bisa mencapai 175 ribu hingga 185 ribu barel per hari. "Kemudian akan kami tingkatkan pengeboran sumur lagi, sehingga produksi Blok Rokan bisa meningkat mencapai 190 ribu hingga 200 ribu barel per hari,” ujar Budiman beberapa Waktu lalu
Saat ini, Pertamina Hulu Energi tengah fokus agar proses alih kelola berjalan dengan lancar dan produksi minyak di Blok Rokan dapat terjaga. Dengan begitu, ketika diambil alih oleh Pertamina, program kerja yang akan dilakukan pada 2021 sudah siap dijalankan.
Medco Buka Peluang Gabung ke Blok Rokan
PT Medco Energi Internasional Tbk membuka peluang bergabung mengelola Blok Rokan bersama Pertamina. Direktur Utama Hilmi Panigoro mengatakan perusahaan selalu mencermati setiap peluang bisnis yang ada. "Kalau terms and condition serta harganya cocok, pasti kami akan kejar," kata dia pada 8 Desember lalu.
Saat ini Pertamina memang sedang mencari mitra untuk mengelola Blok Rokan. Hal ini pun sesuai dengan arahan pemerintah. Hilmi mengatakan Medco terbuka jika Pertamina meminta untuk bergabung dalam memburu cadangan migas baru. "Kami dengan senang hati menyambut itu," ujarnya.
Sinergi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menggenjot capaian target produksi minyak 1 juta barel di 2030. Medco memiliki empat strategi untuk berkontribusi dalam target itu. Pertama, mengurangi tingkat penurunan produksi minyak. Kedua, mengubah sumber daya minyak menjadi cadangan.
Lalu, mengoptimalkan penerapan teknologi tingkat lanjut, seperti teknologi pengurasan sumur minyak atau enhanced oil recovery (EOR). Terakhir, melakukan kegiatan eksplorasi secara masif. “Keempat-empatnya sedang kami laksanakan secara paralel,” ucap Hilmi.