Harga minyak mentah turun pada awal perdagangan hari ini, Selasa (16/3). Pasar merespon negatif peningkatan stok minyak di Amerika Serikat di tengah penangguhan vaksin AstraZeneca di negara-negara Eropa.
Melansir dari Bloomberg, minyak mentah acuan global, Brent, turun 1,1% menjadi US$ 68,12 per barel. Harga minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate (WTI), berkurang 1,06% menjadi US$ 64,70 per barel.
Jerman, Prancis, dan Italia berencana menangguhkan vaksinasi AstraZeneca PLC setelah adanya laporan kemungkinan efek samping yang serius. Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO telah merespon dan mengatakan belum ada bukti pasti soal itu.
Penangguhan tersebut akan membuat program vaksinasi Covid-19 di kawasan tersebut melambat. Pemulihan ekonomi dan permintaan minyak diperkirakan ikut terpukul.
Di saat yang sama, Amerika Serikat menunjukkan peningkatan stok minyak mentah yang tinggi. “Kenaikannya terjadi setelah gangguan kilang di negara itu pada bulan lalu,” tulis ING Economics dalam catatan kliennya, dikutip dari Reuters.
Persedian minyak mentah AS naik 12,8 juta barel dalam sepekan hingga 5 Maret 2021. Angkanya jauh berlawanan dengan ekspektasi analisis yang memprediksi kenaikan kurang dari satu juta barel.
Kontrak acuan minyak mentah cenderung terus mengat sepanjang 2021. Kondisi ini dipicu keputusan negara produsen minyak dunia untuk menahan pasokan dan distribusi vaksin virus corona yang lebih cepat dari perkiraan.
Komoditas emas hitam itu juta mendapat imbas positif dari pertumbuhan industri Tiongkok yang mengalami percepatan pada Januari-Februari lalu. Data serapan kilang minyak harian naik 15% dibandingkan tahun sebelumnya.
Eksportir minyak utama dunia, Arab Saudi, bersedia memangkas pasokan minyak mentahnya ke setidaknya empat pembeli Asia Utara hingga 15%. Organisasi negara pengekspor minyak dan sekutunya atau OPEC+ memutuskan memperpanjang pemotongan produksi hingga April 2021.