Produksi Listrik Panas Bumi Pertamina Capai 14% di Atas Target

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Pekerja mengisolasi "upstream" dan "downstream control valve rock muffler" pada pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (25/2/2020).
10/5/2021, 16.43 WIB

Pertamina Geothermal Energy (PGE) mencatat produksi listrik dari sektor panas bumi sepanjang 2020 mencapai 4.618,27 gigawatt hour (GWh). Angka ini 14% di atas target tahun 2020 sebesar 4.044,88 GWh.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan capaian tersebut berkat operation excellence yang didukung implementasi Geothermal Integrated Management System. Produksi listrik panas bumi PGE berkontribusi 31% terhadap produksi nasional 2020 yang ditetapkan Kementerian ESDM sebesar 14.774 GWh.

“PGE terus berkomitmen untuk meningkatkan EBT dalam bauran energi (energy mix) nasional menjadi 23% pada 2025 di sektor panas bumi,” kata Ahmad dikutip berdasarkan keterangan tertulis, Senin (10/5).

Secara rinci, Area Geothermal (AG) Kamojang berhasil mencatat produksi setara listrik sebesar 1.650 GWh atau lebih tinggi 13% dari target RKAP 2020 yang sebesar 1.454 Gwh. AG Lahendong mencatat produksi setara listrik sebesar 828 GWh atau lebih tinggi 10% dari target yang sebesar 754 GWh.

Kemudian, AG Ulubelu mencatat produksi setara listrik sebesar 1.613 GWh atau lebih tinggi 21% dari target yang sebesar 1.335 GWh. Lalu, AG Lumut Balai mencatat produksi setara listrik sebesar 442 GWh atau lebih tinggi 12% dari target yang sebesar 395 GWh.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan