Banyak Fasilitas Produksi Kontraktor Migas Terganggu, Apa Solusinya?

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi.
25/5/2021, 13.13 WIB

SKK Migas tengah mencari pengganti produksi gas yang berkurang pasca-kegagalan operasional produksi yang tidak direncanakan atau unplanned shutdown beberapa peralatan milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan beberapa KKKS telah mengalami unplanned shutdown yang berimbas cukup signifikan pada produksi. Meski demikian ia tak merinci seberapa besar produksi gas yang berkurang akibat dari gangguan tersebut.

"Masih sedang fluktuasi, masih sedang dihitung dan dicarikan bagaimana cara menutupinya," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (25/5).

Oleh sebab itu, SKK Migas mengusahakan agar pemulihan dapat dilakukan secepat mungkin oleh para KKKS mengingat gangguan produksi ini akan berpengaruh besar pada capaian lifting migas.

Menurut Julius dari beberapa KKKS yang telah mengalami gangguan operasional. Setidaknya ada dua yang telah mulai beroperasi kembali secara normal. Beberapa diantaranya seperti BP di Kilang Tangguh Train II dan Medco E&P Natuna di fasilitas produksi gasnya.

SKK Migas pun saat ini tengah mengupayakan pemulihan secara cepat pada fasilitas produksi milik KKKS yang masih belum beroperasi. Misalnya seperti milik ConocoPhillips dan Kilang LNG Bontang yang dikelola Pertamina. "Yang besar ConocoPhillips dan Bontang. Yang kecil-kecil ada beberapa seperti di ONWJ," kata dia.

Untuk ConocoPhillips, proses pemulihan saat ini telah mencapai sekitar 85-90%. Pekan ini SKK Migas menargetkan untuk dapat melakukan alternatif dengan injeksi H2S Scavenger, sehingga dapat 100% menyalurkan gas sesuai dengan permintaan.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan