Kementerian ESDM menyatakan pengelolaan Blok Corridor jatuh ke tangan Pertamina pada tiga tahun pertama setelah 2023. Oleh karena itu perusahaan migas pelat merah ini bakal melakukan serangkaian kajian guna mempersiapkan pengelolaan di blok migas tersebut.
Hal ini diputuskan setelah kerja sama pengelolaan Blok Corridor dengan ConocoPhillips (Grissik) Ltd resmi diperpanjang pada 2019 lalu. Kementerian ESDM dan ConocoPhillips telah menandatangani kontrak bagi hasil gross split untuk blok migas di Sumatera Selatan tersebut.
Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina Whisnu Bahriansyah menjelaskan pihaknya siap melakukan pengelolaan di Blok Corridor pada 2026 mendatang. Namun mengingat kegiatan tersebut masuk dalam strategi bisnis perusahaan, pihaknya memerlukan serangkaian kajian yang lebih matang.
"Untuk rencana kedepannya terkait dengan pengelolaan Blok Corridor, karena kegiatan tersebut masuk dalam strategi bisnis perusahaan maka tentu tim kami di internal harus melakukan kajian terlebih dahulu," ujar Whisnu kepada Katadata.co.id, Jumat (28/5).
ConocoPhillips telah menjadi operator Blok Corridor sejak 2012, dengan hak partisipasi sebesar 54%. Selebihnya, hak kelola blok ini dipegang oleh PT Pertamina Hulu Energi Corridor dan Talisman (Corridor) Ltd, masing-masing sebesar 10% dan 36%.
Namun pada kontrak baru yang dimulai pada 2023, hak partisipasi ConocoPhillips akan turun menjadi 46%, begitu juga Talisman menjadi 24%. Sedangkan hak partisipasi Pertamina naik menjadi 30%.
Meskipun masih ada waktu hingga 2026 untuk mengelola Blok Corridor. Namun ConocoPhillips rupanya berniat untuk tidak ingin melanjutkan pengelolaan di Blok itu. Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman memastikan perusahaan migas yang berpusat di Houston ini bakal melepas hak partisipasi di blok tersebut.
ConocoPhillips juga telah meminta pembukaan data room kepada Kementerian ESDM untuk ditawarkan ke investor. Meski demikian, sejauh ini Pertamina belum mendapat info secara jelas mengenai hal itu.
"Sampai saat ini kami dari Subholding Upstream Pertamina Hulu Energi belum menerima informasi secara resmi mengenai mundurnya ConocoPhillips dari blok Corridor," ujar Whisnu.