BPH Migas: Penyaluran BBM Bersubsidi Jenis Solar Baru 37% dari Kuota

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww.
Ilustrasi BBM solar bersubsidi.
7/6/2021, 19.15 WIB

Penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari awal Januari hingga akhir Mei 2021 mencapai 5,83 juta kiloliter (KL). Realisasinya mencapai 37% dari kuota tahun ini. 

Badan Pengatur Hilir MInyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebut, untuk penyaluran kerosene atau minyak tanah mencapai 200 ribu kiloliter. “Angkanya sekitar 40% dari kuota,” kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR, Senin (7/6).

Untuk menjamin ketersediaan BBM, regulator di sektor hilir tersebut juga membangun 76 penyalur bahan bakar minyak satu harga di wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).

Hingga Mei lalu, realisasinya mencapai 20 badan penyalur. “Targetnya di 2021, ada 76 penyalur BBM,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memproyeksi penyaluran subsidi BBM jenis solar hingga akhir tahun ini naik hingga 14,79 juta kiloliter. Dengan pertimbangan itu, volume BBM bersubsidi diusulkan dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2022 sebesar 14,80 juta hingga 15,58 juta kiloliter. 

Angka tersebut terdiri dari minyak tanah sebesar 460 ribu hingga 480 ribu kiloliter dan minyak tanah 14,34 juta sampai 15,10 juta kiloliter. Untuk besaran subsidi tetap minyak solar sebesar Rp 500 per liter.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan, Antara