Asosiasi Pengeboran: Target 1 Juta Barel Sulit Tanpa Rencana Detail

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Pengeboran minyak.
5/7/2021, 17.52 WIB

Pelaku usaha jasa pengeboran minyak dan gas bumi (migas) menilai target produksi minyak satu juta barel per hari pada 2030 sulit tercapai tanpa program pengeboran yang mendetail setiap tahunnya.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) Wargono Soenarko mengatakan, SKK Migas perlu membuat rencana detail tersebut. Apalagi target satu juta barel minyak hanya menyisakan waktu 9 tahun.

"Harusnya buat rencana detail tahun per tahun, target per tahun demi tahun dan siapa PIC. Tiap tahap tersebut dimonitor oleh menteri-menteri bersangkutan," ujar Wargono kepada Katadata.co.id, Senin (5/7).

Pasalnya harga minyak mentah saat ini terus naik. Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP), misalnya, pada Juni 2021 telah menembus US$ 70 per barel, tepatnya US$ 70,23 naik US$ 4,74 dibandingkan bulan sebelumnya di level US$ 65,49.

Wargono menilai pemerintah perlu mengatur kontrak kerja untuk lapangan yang sudah siap bor. Kemudian memberikan otoritas kepada anggota APMI untuk mengajukan rig yang sudah siap kerja.

Dalam keadaan tersebut, Wargono menilai Aturan Pedoman Tata Kerja (PTK) 007 sebaiknya jangan kaku. Selain itu perlu pengawasan KKKS dalam menentukan spek peralatan yang dibutuhkan, dan ketepatan serta kecepatan antara pengumuman pemenang tender dan waktu tajak sumur.

Dia pun memastikan ketersediaan rig pengeboran di dalam negeri sejauh ini mencukupi. Pasalnya pihaknya telah bekerja sama dengan SKK Migas dengan membuat data base progresif.

"Artinya data diisi oleh pemilik rig dan diedit sendiri. Kalau semua jujur mengisi data itu, saya rasa cukup untuk kebutuhan Indonesia. Kapasitas bisa bertambah kalau sesama anggota berkolaborasi," katanya.

Di samping itu, target pengeboran migas sebenarnya juga tergantung dari kesiapan KKKS, baik dari sisi lapangan atau ketersediaan dana. Menurut dia APMI siap mengerjakan semua program pengeboran untuk mencapai target satu juta barel, asalkan tarif harian operasi (THO) sesuai.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan