Pertamina Hulu Rokan (PHR) tahun ini berencana mengebor setidaknya 161 sumur di Blok Rokan setelah proses alih kelola dari Chevron Pacific Indonesia (Chevron) rampung pada 9 Agustus mendatang.
Target tersebut lebih tinggi dibandingkan sebelumnya sebanyak 84 sumur. Direktur Utama PHR, Jaffee Arizon Suardin, menjelaskan bahwa ada tambahan target pengeboran sebanyak 77 sumur dari komitmen Chevron yang belum rampung sampai dengan masa alih kelola.
"Untuk itu persiapan terus kami lakukan. Pertamina sudah siap dari sisi jumlah rig sebanyak 16 hingga 17 rig, sumber daya manusia, dan material pendukungnya," ujarnya dalam Diskusi Virtual: Menjaga Keandalan Operasi Wilayah Kerja Rokan secara virtual, Kamis (22/7).
Dia menambahkan bahwa Pertamina tengah memetakan pengembangan blok migas terbesar di Indonesia ini sehingga produksinya tidak tertahan, namun bisa ditingkatkan
Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman, menjelaskan bahwa tidak tercapainya target pengeboran yang dikerjakan Chevron pada masa transisi ini karena terganjal pengadaan rig. Fatar mengatakan Chevron membutuhkan setidaknya 10 rig, namun hanya 6 rig yang sesuai dengan spesifikasi dan bisa digunakan.
Pasalnya Chevron hanya memiliki waktu kurang dari 10 bulan sejak penandatanganan komitmen investasi pada September 2020. Sedangkan pengeboran membutuhkan persiapan 2-3 bulan. "Oleh karena itu kami inisiatif jadikan satu program saja," kata Fatar.
Sebelumnya Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam paparan kinerja hulu migas Semester 1 2021 memperkirakan produksi minyak di Blok Rokan pada 2022 akan naik di kisaran 175-180 ribu barel per hari (bph). Adapun target produksi tahun ini dalam APBN ditetapkan sebesar 165 ribu bph.
Proyeksi tersebut berdasarkan rencana PHR yang akan lebih agresif melakukan pengeboran sumur setelah mengambil alih pengelolaan blok tersebut dari Chevron.
"Untuk tahun depan perkiraannya pasti akan naik. Saat ini sedang bahas pre-work program and budget (WP&B). Produksi 175-180 ribu dan akan naik terus ke depannya," ujar Julius, Jumat (16/7).
Berdasarkan catatan SKK Migas, progres alih kelola Blok Rokan menyisakan sembilan isu utama. Salah satunya yakni terkait pengeboran sumur, workover dan well services yang hingga Juni realisasinya mencapai 73%.
Rinciannya adalah sebagai berikut: pengeboran sumur tercapai 83 dari target 180, workover realisasinya 40 dari target 39, dan well services tercapai 5.135 dari target 6.819.