SKK Migas terus mengawal proses alih kelola Blok Rokan agar berjalan dengan baik. Salah satu proses paling penting yakni pengalihan kewajiban yang ada di kontrak-kontrak pengadaan barang/jasa, termasuk didalamnya kontrak untuk vendor lokal Riau.
Oleh karena itu, SKK Migas bersama dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan Pertamina Hulu Rokan (PHR) menggelar vendor day. Kegiatan ini diselenggarakan secara virtual pada Minggu (1/8), dan dihadiri lebih dari 550 penyedia barang/jasa.
Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Rudi Satwiko mengatakan bahwa alih kelola blok migas terbesar di Indonesia ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk para vendor.
"Vendor day cukup efektif sebagai upaya untuk memastikan kontrak dan suplai tetap berjalan lancar saat terjadi alih kelola dari CPI ke PHR. Ini ," ujar Rudi dalam keterangan tertulis dikutip pada Selasa (3/8).
Ia menambahkan bahwa Blok Rokan berkontribusi rata-rata 46% terhadap produksi minyak nasional. Meskipun saat ini produksinya turun menjadi hanya 24% dari nasional. Namun potensi Blok Rokan dinilai masih menjanjikan, sehingga blok ini akan terus dikembangkan.
VP Procurement & Contract CPI Sigit Pratopo menyampaikan proses mengawal transisi blok Rokan sudah berjalan selama 2 tahun. Hal ini menunjukkan komitmen CPI untuk menjaga operasional blok ini agar tetap optimal, termasuk penyediaan barang dan jasa oleh para vendor.
“Kami semua berharap, pelaksanaan transisi berjalan secara mulus, tanpa kendala, selamat, akuntabel handal dan lancar. Selama persiapan terminasi dan transisi CPI telah menyampaikan data dan informasi kepada SKK Migas dan PHR," katanya.
Simak kinerja lifting minyak Blok Rokan pada databoks berikut:
Termasuk di antaranya salinan kontrak dan PO untuk proses mirroring kontrak oleh PHR, salinan kontrak local business development/LBD (vendor lokal) untuk proses pengadaan LBD di PHR, data inventory, dan proses pengelolaan gudang.
Business Support Project Leader PHR Danang Ruslan Saleh menyampaikan untuk menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan pengadaan barang/jasa PHR telah melakukan mirroring kontrak. Proses ini akan memastikan keberlanjutan kontrak-kontrak yang sudah ditandatangani saat vendor menjadi rekanan CPI.
Setidaknya dari total 379 kontrak aktif, sebanyak 318 kontrak sesuai dengan kebutuhan PHR. Sebanyak 298 kontrak telah selesai mirroring, dengan 4 kontrak dalam proses amendemen.
“Amendemen kontrak untuk penyediaan pemboran sehubungan dengan jumlah kegiatan pemboran yang akan ditambah oleh PHR pasca alih kelola sehingga membutuhkan rig yang lebih banyak dari jumlah yang ada di kontrak eksisting," ujar Danang.
Selain itu, PHR juga akan melanjutkan kegiatan LBD yang telah dirintis oleh CPI. Selain terkait kontrak, saat ini PHR sudah menyiapkan work order untuk 1 bulan ke depan. Sehingga pasca alih kelola, PHR tidak menemui kendala penyediaan barang/jasa untuk mendukung operasional blok Rokan.
“Kami sedang menyelesaikan daftar pemilik kontrak yang dibutuhkan oleh penyedia barang/jasa saat PHR secara resmi sudah mengoperasikan blok Rokan," kata Danang.