PLN, Bukit Asam dan KAI Kerja Sama Jaga Pasokan Batu Bara Dalam Negeri
Tiga perusahaan pelat merah, PT PLN, PT Bukit Asam (PTBA), dan PT Kereta Api Indonesia, bekerja sama menjaga pasokan batu bara dalam negeri. Kepastian pasokan batu bara merupakan faktor penting, terutama bagi PLN dalam penyediaan dan keberhasilan mempertahankan keandalan listrik.
Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan, Bukit Asam dan PT KAI beberapa kali bekerja sama pada proses penyediaan batu bara untuk pembangkit PLN. Kerja sama PLN dengan kedua BUMN ini dimulai sejak 1980-an.
“Hari ini kita shift to the next level. Secara filosofis kita ada satu kesamaan pandangan, tetapi tentu saja ini perlu untuk dioptimalisasi,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis Kamis (19/8).
Darmawan mengatakan sektor ketenagalistrikan termasuk yang sangat diregulasi (highly regulated). Oleh karena itu, sinergi ketiga BUMN ini saling menguntungkan semua pihak.
Selama ini, PTBA sendiri sudah dikenal sebagai perusahaan yang memiliki tambang batu bara dengan cadangan yang cukup besar dan kualitas yang dapat memenuhi sebagian kebutuhan PLTU PLN.
Adapun PT KAI selama ini juga telah menjalin kerja sama dengan PTBA untuk menjamin keandalan dan kelancaran pengiriman batu bara dari tambang sampai dengan pelabuhan muat.
Sebelumnya, kerja sama antara PLN, PTBA dan KAI telah dilaksanakan untuk spesifikasi batu bara dengan kalori menengah (medium rank coal). Melihat kebutuhan operasional PLN yang akan semakin meningkat untuk masa mendatang, diharapkan rencana kerja sama yang baru ini dapat menciptakan added value bagi seluruh pihak.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Suryo Eko Hadianto menyambut baik kemitraan dengan PLN. Pihaknya berkomitmen mendukung PLN menghadirkan bahan bakar untuk menghasilkan listrik yang terjangkau bagi masyarakat.
“Ini adalah amanah negara untuk Bukit Asam, PLN, KAI menyediakan energi bagi bangsa yang sustain secara jangka panjang, kompetitif dari biaya, dan terjaga keandalannya,” ujar Suryo Eko.
Suryo juga berharap langkah awal sinergi berupa penandatanganan nota kesepahaman ini bisa segera dilanjutkan dengan Head of Agreement (HoA) dalam waktu yang sesingkatnya.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo berharap nota kesepahaman ini dapat segera ditindaklanjuti dalam rangka membangun sinergi pola rantai pasok batu bara untuk meningkatkan ketahanan ketenagalistrikan nasional.
Sinergi ini juga diharapkan akan menjadi peluang yang baik bagi semua pihak untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kontribusi serta memperkuat peran BUMN sebagai penggerak ekonomi di Indonesia.