PGN Mulai Salurkan Gas Perdana ke Kilang Balongan Pertamina

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Foto udara kawasan Kilang RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (24/1/2020).
27/8/2021, 20.07 WIB

PGN hari ini, Jumat (27/8), menyalurkan perdana gas bumi (gas in) ke kilang Refinery Unit (RU) VI Balongan. Ini menjadi realisasi komitmen perusahaan gas pelat merah ini mendukung kebutuhan energi untuk kilang Pertamina. Penyaluran gas perdana ini ditandai dengan pembukaan pada metering station gas.

PGN dan Kilang Pertamina Internasional menandatangani perjanjian jual beli gas pada 30 Juli 2021 dengan volume penyaluran gas 10 bbtud yang selanjutnya ditingkatkan menjadi 27 bbtud mulai November 2021, dan 30 bbtud pada 2022-2023.

"Pemanfaatan gas bumi di kilang Balongan memberikan nilai tambah utilisasi gas bumi dan efisiensi biaya operasi di kilang Pertamina karena mengurangi pemakaian energi lain sebagai bahan bakar, dan pemanfaatan energi gas yang lebih ramah lingkungan," kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan.

Heru menambahkan, selain sebagai wujud komitmen dukungan PGN untuk sektor kilang Pertamina, penyaluran gas perdana ini merupakan bentuk sinergi di Pertamina Group melalui Sub Holding Refinery & Petrochemical.

“Subholding gas tengah menjalankan program gasifikasi kilang Pertamina, salah satunya di RU VI Balongan. Hal ini merupakan bentuk milestone positif pasca transformasi holding migas,” kata Heru.

Dia menegaskan, pemenuhan kebutuhan gas di kilang Balongan untuk meningkatkan produksi hingga kapasitas maksimal kilang. Oleh karena itu PGN akan terus mendukung pemenuhan kebutuhan gas bumi dalam jangka panjang.

Kilang Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke wilayah DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya, yang merupakan sentra bisnis dan pusat pemerintahan negeri ini.

Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (minyak tanah), LPG, Propylene, kilang Balongan mempunyai kontribusi yang besar, baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara.

“Kami berharap, ketahanan energi dapat sustain sehingga akan menumbuhkan perekonomian nasional,” kata Heru. Simak databoks berikut:

Reporter: Verda Nano Setiawan