Upaya subholding gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk menambah utilisasi gas dan pelanggan sektor industri dan retail membuahkan hasil. Hingga Agustus perusahaan berhasil menambah 75 pelanggan baru di sektor retail dan industri.
Total penyaluran gas mencapai 9,37 miliar British Thermal Unit per Day (bbtud). Pelanggan baru tersebut tersebar di wilayah operasional PGN di Sales Operation Region (SOR) I Sumatera dan sekitarnya, SOR II Jawa bagian Barat dan SOR III Jawa bagian Tengah dan Timur.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan peningkatan jumlah pelanggan baru ini terus diupayakan untuk mengejar target penyaluran gas sebesar 14 bbtud tahun ini. Pasalnya kondisi pandemi dari tahun lalu telah berdampak pada operasional PGN Retail dan Industri Umum.
"Pada sisi pelanggan terjadi penurunan pemakaian gas bumi, sehingga harus dilakukan penyesuaian rencana pemanfaatan gasnya,” kata Faris dalam keterangan tertulis, Rabu (15/9).
Menurut dia sejak 2020, layanan untuk retail dan industri umum dilakukan dalam kerangka Program Gasifikasi Nasional Retail dan Industri Umum (PGN Retail dan Industri Umum) dan bagian dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
Program tersebut dilakukan melalui pelaksanaan proyek-proyek customer attachment atau sambungan baru ke calon pelanggan yang sempat terkendala imbas kondisi pandemi Covid-19.
Alhasil kegiatan proyek di lapangan harus disesuaikan dengan pengaturan protokol kesehatan, baik terkait pengaturan waktu kerja, prosedur pelaksanaan maupun aspek health, safety, security, and environmental (HSSE) lainnya.
Dengan berbagai inovasi, PGN menjaga service level agreement (SLA) untuk penyelesaian proyek dengan pelanggan baru. Gasifikasi gas bumi akan dilaksanakan secara berlanjut untuk melayani kebutuhan gas bumi bagi pelanggan retail dan industri umum, termasuk smelter serta pelanggan di kawasan ekonomi khusus/kawasan industri.
Potensi kebutuhan gas pada kawasan industri (KI) kurang lebih 390 bbtud. Sedangkan proyek smelter memiliki potensi permintaan gas sampai dengan 80 bbtud.
PGN juga telah menandatangani Head of Agreement (HOA) untuk penyaluran gas ke kawasan industri Kendal dengan potensi permintaan 37 bbtud dan kawasan industri terpadu Batang dengan kebutuhan gas saat nanti beroperasi pada 2023 diperkirakan 24 juta standar kaki kubik (mmscfd).
“Secara berkesinambungan, PGN sebagai Subholding Gas mengembangkan infrastruktur jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi serta moda transportasi lainnya untuk menghubungkan sumber-sumber pasokan dengan titik titik demand,” kata Faris.