Pasokan Menyusut, Harga Minyak Mentah RI September Naik Jadi US$ 72,25

www.skkmigas.go.id
Pengeboran minyak lepas pantai.
6/10/2021, 13.46 WIB

Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) pada September 2021 naik US$ 4,40 menjadi US$ 72,20 per barel, dari posisi Agustus di US$ 67,80. Kenaikan juga terjadi pada minyak jenis Sumatera light crude (SLC) sebesar US$ 4,26 menjadi sebesar US$ 72,25.

Adapun kenaikan ini berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 192.K/HK.02/MEM.M/2021 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan September 2021 yang diteken Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 4 Oktober 2021.

"Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan September 2021 ditetapkan sebesar US$ 72,20 per barel," demikian dikutip dari Kepmen tersebut, Rabu (6/10).

Berdasarkan kesimpulan Tim Harga Minyak Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, di antaranya turunnya pasokan minyak hingga 30 juta barel imbas berhentinya produksi di kawasan Teluk Meksiko AS akibat badai Ida dan badai Nicholas.

Kemudian terganggunya pasokan minyak mentah dari Libya akibat adanya unjuk rasa yang menutup terminal ekspor minyak, serta proyeksi penurunan pasokan minyak tahun ini dari negara non-OPEC sebesar 0,15 juta barel per hari menjadi 63,85 juta barel per hari.

OPEC menurunkan proyeksi pasokan minyak mentah 2021 dari negara non-OPEC melalui publikasi September 2021, dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya. Simak perkembangan harga minyak mentah Indonesia pada databoks berikut:

Selain itu menurut laporan International Energy Agency (IEA) edisi September 2021, telah terjadi penurunan pasokan minyak dunia pada Agustus 2021 sebesar 540 ribu barel per hari menjadi 96,1 juta barel per hari.

Penyebab lainnya, OPEC melaporkan proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun ini naik 0,11 juta barel per hari menjadi 96,68 juta barel, lebih tinggi dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

"Peningkatan drastis harga gas alam global menjelang musim dingin akibat kurangnya pasokan gas alam sehingga minyak mentah menjadi energi substitusi dan diperkirakan dapat meningkatkan permintaan minyak mentah sebesar 550 ribu barel per hari," demikian dilaporkan Tim Harga Minyak Indonesia.

Selain itu, berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) terjadi penurunan stok minyak mentah, gasoline dan distillate di Amerika Serikat dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya sebagai berikut:

  1. Stok minyak mentah turun sebesar 6,9 juta barel menjadi 418,5 juta barel.
  2. Stok gasoline turun sebesar 5,4 juta barel menjadi 221,8 juta barel.
  3. Stok distillate turun sebesar 7 juta barel menjadi 129,7 juta barel.

Faktor lainnya adalah nilai tukar dollar terhadap beberapa mata uang terutama Euro cenderung melemah. Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh bertambahnya permintaan gasoline.

Terutama di Cina dan permintaan gasoline pada September 2021 diperkirakan mencapai tingkat sebelum pandemi Covid-19. Selain itu, pencabutan pembatasan aktivitas di India akibat Covid-19 telah meningkatkan permintaan gasoline di negara tersebut.

Adapun perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan September 2021 dibandingkan bulan Agustus 2021 sebagai berikut:

  • Dated Brent naik sebesar US$ 3,77 per barel dari US$ 70,81 per barel menjadi US$ 74,58 per barel;
  • WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,83 dari US$ 67,71 menjadi US$ 71,54;
  • Basket OPEC naik sebesar US$ 3,37 dari US$ 70,33 menjadi US$ 73,70;
  • Brent (ICE) naik sebesar US$ 4,37 dari US$ 70,51 menjadi US$ 74,88.
Reporter: Verda Nano Setiawan