Kenaikan Harga Minyak Tak Mampu Pacu Proyek Migas yang Mangkrak

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi.
19/10/2021, 19.43 WIB

SKK Migas menyebut kenaikan harga minyak yang terjadi baru-baru ini belum mampu memacu rencana pengembangan (plan of development/POD) lapangan atau blok migas yang saat ini masih mangkrak.

Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara menjelaskan kenaikan harga minyak berpengaruh pada investasi perusahaan migas, utamanya seperti menjalankan kegiatan pengeboran sumur. Namun produksi dari suatu lapangan atau blok migas membutuhkan proses yang cukup panjang.

"Untuk sumur-sumur bisa didorong lebih banyak tentunya karena keekonomian naik dan berdampak langsung untuk produksi namun untuk POD tidak langsung berdampak. POD itu kan onstream-nya tidak saat ini," kata Benny dalam Konferensi Pers SKK Migas - Kinerja Hulu Migas Kuartal III 2021, Selasa (19/10).

Meski begitu, Benny mengatakan pihaknya akan merevisi kembali POD lapangan migas mangkrak dengan asumsi harga yang lebih optimis dari asumsi pada saat persetujuan POD waktu itu. Sehingga proyek proyek migas yang terkendala masalah keekonomian dapat mulai dikebut.

"Kalau dalam kondisi harga minyak naik tentu kita akan revisi dengan asumsi harga yang lebih tentu keekonomian lebih baik," katanya. Simak databoks berikut:

Sebelumnya, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan beberapa POD mangkrak, kemudian proyek yang ditangguhkan dan yang dibatalkan merupakan pekerjaan rumah yang cukup berat karena berbagai masalah. Seperti kondisi internal keuangan dari KKKS yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan proyek dan sebagainya.

Banyak proyek yang saat ini tengah dikaji ulang oleh SKK Migas untuk dapat dilanjutkan mengingat asumsi-asumsi yang digunakan pada waktu persetujuan POD dapat berubah secara signifikan. Sehingga keekonomiannya dapat dievaluasi.

Meski demikian Julius tak memerinci secara detail proyek mana saja yang akan dilanjutkan. "Saya tidak hafal jumlahnya. Tapi sekitar belasan dan masih di-review ulang dengan pertimbangan komersialisasinya," ujar Julius.

Adapun guna dapat merealisasikan proyek tersebut, Julius berharap agar ada pemberian insentif tambahan. Pasalnya setiap lapangan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

SKK Migas memang tengah mengejar rencana pengembangan lapangan migas yang masih mangkrak hingga menjadi lapangan berproduksi. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan produksi migas nasional. Beberapa diantaranya seperti Blok Bulu dan Lapangan Ande Ande Lumut.

Reporter: Verda Nano Setiawan