SKK Migas Siapkan 6 Strategi Kendalikan Emisi Karbon di Sektor Migas

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.
Sebuah kapal berlabuh di sekitar stasiun terapung suplai minyak dan gas lepas pantai di perairan Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/11/2020).
10/11/2021, 20.24 WIB

SKK Migas menyiapkan enam strategi untuk menekan emisi karbon dari kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi migas. Sebab, sektor ini masih memainkan peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional, di tengah upaya transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) dan menurunkan emisi karbon.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa strategi ini merupakan antisipasi untuk menekan emisi karbon yang akan terus meningkat di industri migas. Dalam transisi energi, permintaan migas secara volume masih akan terus meningkat meskipun porsinya akan terus menyusut digantikan EBT.

Artinya jika target produksi tak dikejar mulai dari sekarang, ketika kebutuhan akan energi fosil melonjak, maka negara dipastikan akan kelabakan.

"Untuk itu, kita gak bisa bicara produksi saja kita harus masuk pada masalah alam bagaiamana menurunkan emisi karbon," kata Dwi dalam diskusi Temu Media Nasional dan Lomba Karya Jurnalistik Medco E&P Indonesia, Rabu (10/11).

Keenam strategi untuk mengendalikan emisi karbon di sektor migas yaitu, satu, melalui kebijakan dan regulasi. Misalnya melalui komitmen pemerintah kepada Paris Agreement, Zero Flaring (Permen ESDM No.17/2021), PROPER (Kepmenkeu No 1/2021), pengelolaan energi (Permen ESDM No.14/2012 dan PTK 005 SKK Migas).

Kemudian penyusunan Permen ESDM tentang teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan