Rencana aksi mogok kerja oleh serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) masih berlanjut. Adapun rencana pemotongan gaji menjadi salah satu alasan karyawan melakukan demo.

Hal tersebut diungkapkan oleh Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Setahu saya baru rencana direksi," kata Ahok kepada Katadata.co.id, Rabu (12/22).

Meski demikian, Ahok tak menjelaskan secara pasti apakah pemotongan gaji juga berlaku di level manajemen perusahaan. Dia menyarankan supaya hal tersebut ditanyakan kepada direksi.

Dia pun kurang sependapat jika rencana pemotongan gaji ini lantaran adanya efisiensi. Mengingat perusahaan migas pelat merah ini pada semester I tahun ini mencatatkan laba positif. "Harusnya ya bukan (efisiensi)," ujarnya.

Ahok meminta supaya direksi segera menyelesaikan persoalan ini. Hal itu ia sampaikan di saat rapat komite nominasi dan remunerasi dengan Direktur SDM Pertamina dan Jajarannya. "Kami minta direksi untuk selesaikan dan ajak diskusi terbuka saja. Kami minta harus adil, transparan, dan sesuai best practice," ujarnya.

Kepala Bidang Media Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Kapten Marcellus Hakeng Jayawibawa mengatakan pemotongan gaji merupakan aspek ikutan. Namun yang utama menjadi soal adalah tidak adanya komunikasi antara direksi dengan para serikat pekerja.

Menurut Hakeng pihaknya akan tetap fokus menjelaskan bahwa alasan utama Serikat Pekerja melakukan aksi. Utamanya karena disharmonisasi yang terjadi antara FSPPB dan Dirut Pertamina.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan