Kelangkaan pasokan batu bara membuat Kementerian BUMN mencopot Direktur Energi Primer PLN. Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan pencopotan tersebut bukan hanya semata-mata lantaran krisis pasokan batu bara yang baru saja terjadi belakangan.
Erick mengatakan krisis pasokan batu bara yang terjadi di tubuh perusahaan setrum pelat merah ini terjadi berulang kali. Dia menyebutkan situasi krisis pernah terjadi pada Januari tahun lalu.
"Situasi krisis energi batu bara ini terjadi sudah Januari 2021 tapi waktu itu kan tidak gonjang ganjing seperti ini," kata Erick dalam Inews Prime, dikutip Jumat (7/1).
Erick mengatakan sudah mengingatkan para direksi PLN untuk mengubah strategi mengamankan pasokan batu bara untuk kebutuhan kelistrikan masyarakat umum. Persoalan krisis ini tak selayaknya dialami Indonesia yang merupakan negara produsen batu bara terbesar.
Dia mendesak agar ada perbaikan dalam proses pengadaan batu bara di PLN. Salah satunya dengan merekomendasikan PLN untuk membuat kontrak pembelian batu bara secara jangka panjang dengan para penambang.
Pemerintah juga telah mengatur pengadaan dan harga batu bara untuk sektor kelistrikan melalui domestic market obligation (DMO). Terkait hal itu, PLN pun didampingi Kejaksaan dan BPKP. "Kalau nanti harganya di bawah DMO kan tinggal direvisi tiap tahun," kata dia.
Usulan lain mendesak PLN segera menyusun roadmap atau peta jalan kebutuhan batu bara untuk sektor pembangkitan, termasuk antisipasi adanya gangguan pasokan seperti cuaca. "Ternyata saat kami sidak juga masih ada sesuatu yang kurang baik. Makanya dengan berat hati kita harus mengambil tindakan tegas mengganti direksinya," ujar Erick.
Erick mencopot Direktur Energi Primer PLN Rudy Hendra Prastowo yang digantikan Hartanto Wibowo pada Kamis (6/1).
Komisaris PLN Eko Sulistyo membenarkan kabar pergantian salah satu direksi PLN melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar siang ini, Kamis (6/1). Namun ia mengaku tak tahu alasan pasti Menteri Erick mengganti Rudy.
Menurut Eko, itu merupakan hak kewenangan dari pemegang saham. "Benar diganti, tadi yang memimpin (RUPS) Wakil Menteri BUMN I, Pak Pahala Nugraha Mansury," ujarnya kepada Katadata.co.id.
Konfirmasi pun diperoleh dari PLN. "RUPS PLN melalui Keputusan Menteri BUMN nomor SK-2/MBU/01/2022 pada tanggal 6 Januari 2022 telah memutuskan mengangkat dan menetapkan Hartanto Wibowo sebagai Direktur Energi Primer dan memberhentikan dengan hormat Rudy Hendra Prastowo," seperti dikutip dari keterangan tertulis PLN.