Minarak Group tengah mengkaji temuan potensi mineral langka di lokasi Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Ini menyusul pengumuman Badan Geologi soal peluang adanya logam tanah jarang dan logam lainnya critical raw material.
Sekretaris Perusahaan Minarak Group Ananda Arthaneli mengatakan, perusahaan menyambut positif temuan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Untuk itu, perusahaan masih akan melakukan kajian secara internal dengan melibatkan beberapa tim ahli.
"Jika sudah ada hasil pasti, akan kami beritahu. Kami sangat berharap apapun itu semoga suatu hal yang dapat bermanfaat bagi kita semua," kata Ananda kepada Katadata.co.id, Senin (24/1).
Meski begitu, perusahaan belum berdiskusi dengan Kementerian ESDM atas temuan tersebut. Sejauh ini, Minarak Group rutin berkomunikasi dengan Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Masih penelitian ilmiah dan itu memang sudah kami coba lakukan selama ini. Harapan kami semoga apapun itu dapat bermanfaat," katanya.
Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono sebelumnya mengatakan, lembaganya meneliti potensi logam tanah jarang di Lumpur Lapindo sejak 2020. Berdasarkan kajian, ditemukan juga potensi critical raw material yang lebih besar.
"Ada indikasi keberadaan dari logam tanah jarang ini. Selain itu, ada logam lainnya termasuk logam critical raw material yang jumlahnya lebih besar," kata Eko dalam konferensi pers secara virtual, akhir pekan lalu (21/1).
Saat ini, Badan Geologi bersama Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batu bara (TekMIRA) terus melakukan kajian di wilayah tersebut. "Ini adalah kerja sama dengan dua institusi, sehingga perlu koordinasi," katanya.
Hasil kajian itu kemudian diintegrasikan. “Semoga bisa tahu seberapa besar potensi logam tanah jarang di Sidoarjo,” ujar dia.