Harga gas alam patokan Eropa melonjak kerekor tertinggi baru untuk hari kedua berturut-turut, diperdagangkan pada setara dengan US$ 360 per barel minyak dipicu kekhawatiran atas gangguan pasokan gas Rusia.
Harga gas di hub Dutch Title Transfer Facility (TTF), harga gas patokan untuk Eropa, melonjak ke level € 199.99 per megawatt jam (MWh) pada Kamis (3/3), yang merupakan rekor tertinggi baru sepanjang masa.
Ini mengalahkan rekor hari Rabu (2/3)sebesar € 194 per MWh. Adapun rekor tertinggi harga gas Eropa pada 2021 yang dipicu oleh krisis energi hanya € 132,9 per MWh
“Lompatan harga yang sengit lainnya melanda pasar gas Eropa kemarin. Di pusat gas TTF Eropa terkemuka, kontrak bulan depan kini telah melonjak 60% selama seminggu. Rekor tertinggi tersebut setara dengan US$ 360 per barel minyak,” kata kolumnis energi dan komoditas Bloomberg, Javier Blas, dikutip Jumat (4/3).
Analis di Energi Danmark mengatakan lonjakan harga karena pasar mencoba mencerna konsekuensi dari kegagalan proyek Nord Stream 2 dan kemungkinan tidak ada gas Rusia ke Eropa. Dia memperkirakan tren kenaikan akan berlanjut hari ini.
Pada perdagangan sore hari Kamis, harga gas Dutch TTF turun dari rekor pada pagi hari, namun harga masih jauh lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. "Pasar sangat fluktuatif karena para pedagang mengantisipasi keputusan dan gangguan politik," kata seorang pedagang gas seperti dikutip Reuters.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah menegaskan pada awal pekan ini bahwa dia tidak akan mengurangi atau mematikan aliran gas ke Eropa. Namun pengerahan pasukan dan perkembangan terbaru di Ukraina meningkatkan risiko terhadap infrastruktur gas Ukraina yang penting bagi Eropa.
Pasar juga semakin khawatir tentang potensi gangguan pasokan gas alam, baik itu sanksi tambahan yang menargetkan energi Rusia, kemungkinan pembalasan Rusia terhadap sanksi dengan menghentikan pasokan pipa, atau serangan langsung pada pipa yang membawa gas dari Rusia melalui Ukraina.
“Belum lagi konsekuensi dari kemungkinan pengetatan sanksi lebih lanjut, perang telah menyebabkan kerusakan pada fasilitas gas Ukraina,” kata analis di layanan analitik EnergyScan Engie.