PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyalurkan gas perdana (Gas In) ke Dapur Istana Negara. Perusahaan terlebih dulu melayani kebutuhan gas bumi untuk Kantin Kementerian Sekretariat Negara RI.
Area Head PGN Jakarta Sheila Merlianty berharap proses penyaluran gas ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa gas bumi merupakan bahan bakar yang aman dan ramah lingkungan.
"Alhamdulillah proses gas ini dapat berjalan lancar, sehingga gas bumi dapat bermanfaat bagi lingkungan Istana Negara," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/3).
Kepala Biro Umum Sekretariat Presiden Erry Hermawan menjelaskan, bahwa pemakaian gas bumi di Istana Negara dapat menjadi contoh untuk publik, bahwa Istana juga menggunakan energi bersih dan ramah lingkungan. Dapur istana kepresidenan akan memanfaatkan gas bumi dari PGN dengan volume sebesar 50 - 1.000 M3.
"Saat ini baru pemasangan awal untuk energi memasak di dapur. Kami berharap dukungan perawatan dan saat kegiatan VVIP ketika membutuhkan energi untuk memasak di dapur istana,” ujar Erry.
Menurut Erry, pemafaatan gas bumi ini rencananya tidak hanya untuk kebutuhan dapur tetapi juga pemanas atau pencuci pakaian berskala besar dengan teknologi panas, seperti halnya layanan di Istana Negara Bogor.
PGN Area Jakarta hingga saat ini telah melayani 268 pelanggan komersial industri mulai dari mal, hotel, dan restoran. PGN juga telah melayani 138 pelanggan kecil, dan 15.332 pelanggan rumah tangga.
Sheila berharap bahwa pelanggan gas bumi di Jakarta semakin meningkat seiring pengembangan infrastruktur. PGN saatr menjalankan penugasan dari pemerintah untuk mengembangkan gas bumi bagi masyarakat.
"Nilai lebih gas bumi yakni lebih aman, nyaman, ramah lingkungan, kami berharap masyarakat bisa melihat dari sisi ini, sehingga semakin banyak masyarakat yang berminat menggunakan gas bumi,” kata Sheila.