PT Sumbawa Timur Mining (STM) menemukan potensi sumber daya emas dan tembaga dalam jumlah besar di tambang Onto di di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan laporan hasil perkiraan terbaru, perkiraan potensi sumber daya mineral tembaga dan emas di tambang Onto mencapai 1,1 miliar ton dengan kandungan 0,96& tembaga dan 0,58 gram emas per ton mineral.
Sementara total potensi sumber daya mineral tereka (inferred mineral resource) mencapai 1 miliar ton dengan 0,7% tembaga dan 0,4 gram emas per ton. Sehingga total potensi mineral tembaga dan emas Onto masing-masing 0,86% dan 0,48 gram emas per ton.
Presiden Direktur STM, Bede Evans, mengatakan perkiraan potensi sumber daya mineral yang diumumkan hari ini merupakan hasil dari 74 lubang pemboran, dengan total kedalaman 74.130 meter.
Menurutnya, pengeboran akan terus dilanjutkan pada tahun 2022 untuk mendukung studi lebih lanjut guna menentukan ukuran, luas dan karakteristik potensi sumber daya mineral Onto dan memberikan data yang lebih lengkap untuk digunakan dalam berbagai studi teknik Proyek Hu’u.
“STM telah melakukan kegiatan eksplorasi di dalam Proyek Hu’u sejak tahun 2010,” kata Bede saat konferensi pers daring pada Kamis (21/2).
Secara keseluruhan, STM telah menyelesaikan 108 lubang bor dengan total kedalaman 115.591 meter sejak eksplorasi dimulai pada 2010. Ia mengakui masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempelajari berbagai faktor teknis, lingkungan, sosial dan finansial sebagai bagian dari tahapan studi kelayakan yang sedang berlangsung.
“Kami berharap bahwa tahapan studi kelayakan yang sedang dilakukan akan menentukan operasi penambangan yang layak secara teknis dan ekonomis,” sambungnya. Simak databoks berikut:
Bede menambahkan, sejak tahun 2010, STM telah mengucurkan investasi sebesar US$ 200 juta untuk keperluan eksplorasi. Sementara dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2022, STM menngeluarkan investasi senilai US$ 80 juta.
“Untuk ekplrasi mineral di lokasi yang sama. Selain mineral, kami berupaya eksplorasi potensi geothermal.
Sementara itu, Direktur STM, Hashari Kamaruddin, menjelaskan tahapan studi kelayakan yang dilakukan saat ini bertujuan untuk menentukan potensi sumber daya mineral lebih lanjut dan untuk mempelajari karakteristik hidrogeologi, panas bumi, dan geoteknik dari potensi sumber daya mineral Onto.
Ia menyebut, masih ada sejumlah tantangan teknis yang harus diatasi sebagai bagian dari tahapan studi kelayakan guna memastikan potensi sumber daya mineral Onto dan Proyek Hu’u dapat dikembangkan menjadi sebuah operasi pertambangan bawah tanah.
“Saya sangat senang dengan kemajuan Proyek Hu’u dan pemutakhiran perkiraan potensi sumber daya mineral yang diumumkan hari ini. Kami yakin bahwa Proyek Hu’u memiliki potensi untuk menjadi sebuah operasi pertambangan yang signifikan di Indonesia.” kata Hashari.
Potensi sumber daya mineral Onto merupakan bagian dari Proyek Hu’u milik STM yang merupakan pemegang Kontrak Karya yang ditandatangani pemerintah pada 19 Februari 1998. Saham STM secara mayoritas dimiliki oleh Vale S.A. sebesar 80%, melalui Eastern Star Resources Pty Ltd, dan sisanya 20% dimiliki oleh PT Antam Tbk.