Eropa mulai mengurangi impor minyak olahan dari Rusia. Data dari perusahaan analis minyak Vortexa menunjukkan impor bahan bakar diesel atau solar dari Rusia turun pada April meskipun masih dominan dibandingkan impor dari sumber lainnya.
Sebaliknya impor solar dari Asia, Timur Tengah, dan Amerika Serikat (AS) ke Eropa diperkirakan mencapai level tertingginya dalam hampir tiga tahun pada April. Negara-negara Eropa berebut untuk mengisi kembali stok yang semakin menipis dan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada minyak Rusia.
Saat ini negara-negara Uni Eropa masih mempertimbangkan sanksi baru terhadap minyak Rusia. Namun upaya ini mendapat penolakan dari beberapa negara, dua di antaranya yaitu Jerman dan Hongaria yang menganggap sanksi embargo minyak Rusia akan memukul keras perekonomiannya.
Sanksi Uni Eropa sejauh ini menghindari penargetan minyak dari Rusia yang merupakan pemasok terbesarnya. Meski demikian banyak pedagang dan penyuling memilih untuk mengurangi pembelian minyak mentah dan produk olahan Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Saat pejabat Uni Eropa menyiapkan paket sanksi keenam terhadap Rusia, mereka menilai biaya penggantian minyak Rusia dengan impor dari pemasok lain.
“Jerman berharap menemukan cara dalam beberapa hari untuk menggantikan minyak Rusia dengan pasokan dari sumber lain,” kata Menteri Ekonomi Robert Habeck seperti dikutip Reuters pada Rabu (27/4).
Kekhawatiran atas pasokan Rusia telah menyebabkan penurunan tajam dalam stok solar Eropa dalam beberapa pekan terakhir. Menurut data konsultan Belanda Insight Global, persediaan diesel di hub Amsterdam-Rotterdam-Antwerp saat ini mencapai titik terendah sejak 2008.
Dengan produksi solar domestik Eropa yang kurang dari konsumsi kawasan, para pedagang merespons dengan cepat kenaikan harga, memesan lusinan kapal tanker dari seluruh dunia ke Eropa.
Menurut data Vortexa, impor gabungan dari Asia, Timur Tengah, dan Amerika Serikat akan mencapai 760.000 barel per hari (bph) pada April, tertinggi sejak Agustus 2019.
Pada saat yang sama, impor diesel dari Rusia akan mencapai 770.000 bph, terendah sejak Desember, dan jauh di bawah rekor lebih dari 1 juta pada April 2021. Simak databoks berikut:
Beberapa pedagang juga membeli lebih banyak solar Rusia menjelang tenggat waktu UE 15 Mei yang membatasi pembelian minyak dari produsen minyak utama Rusia hingga jumlah yang "sangat diperlukan" untuk keamanan energi Eropa, kata para pedagang.
Tetapi mereka mengatakan impor solar Eropa untuk Mei sejauh ini tetap rendah. Menurut data Badan Energi Internasional (IEA) Eropa adalah tujuan untuk hampir setengah dari ekspor minyak mentah dan produk minyak Rusia.
Memotong minyak Rusia akan sulit dan mahal karena Eropa harus bersaing untuk mendapatkan bahan bakar lebih jauh dan membayar biaya pengiriman yang lebih tinggi, kata seorang pedagang. "Secara teknis, jika Eropa membayar premi $100, mereka dapat menyingkirkan minyak Rusia," ujarnya tanpa menyebut nama.