Langkah Uni Eropa (UE) untuk melarang impor minyak Rusia sampai kini masih terganjal restu dari tiga negara anggotanya, yakni Hongaria, Slovakia, dan Republik Ceko. Ketiga negara ini tegas menentang sanksi larangan impor minyak Rusia karena mengancam perekonomiannya.
Komisi Eropa telah memodifikasi proposal kebijakan larangan impor minyak Rusia untuk memberikan ketiga negara tersebut waktu lebih panjang, hingga 2024, untuk mencari pasokan energi alternatif. Proposal tersebut sudah dibahas pada Jumat (6/5) namun gagal mencapai kesepakatan.
Adapun proposal awal menyerukan diakhirinya impor minyak mentah dan produk olahan minyak dari Rusia pada akhir tahun ini. Dalam proposal terbaru, selain menunda hingga 2024 juga akan ada transisi tiga bulan sebelum larangan pengiriman minyak Rusia ke Eropa.
“Transisi tiga bulan, alih-alih satu bulan pada proposal awal, untuk meredakan kekhawatiran Yunani, Malta, dan Siprus terkait kesiapan perusahaan pelayaran mereka,” kata salah satu sumber internal Komisi Eropa yang menolak disebut namanya, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (9/5).
Para diplomat mengatakan pembicaraan itu rumit tetapi banyak yang menyatakan keyakinannya bahwa 27 pemerintah Uni Eropa dapat menyetujuinya sebelum minggu depan sebelum sanksi ini dapat mulai diterapkan. Simak databoks berikut:
Di bawah proposal asli, sebagian besar negara UE harus berhenti membeli minyak mentah Rusia enam bulan setelah penerapan langkah-langkah tersebut, dan menghentikan impor produk minyak sulingan dari Rusia pada akhir tahun.
Hongaria dan Slovakia awalnya diberikan waktu hingga akhir 2023 untuk beradaptasi. Di bawah proposal baru, kedua negara tersebut akan dapat membeli minyak Rusia dari jaringan pipa hingga akhir 2024, dan Republik Ceko dapat melanjutkan hingga Juni 2024, jika tidak mendapatkan minyak melalui pipa dari Eropa selatan.
Bulgaria juga telah meminta pengecualian, jika orang lain memperolehnya, tetapi tidak ditawari konsesi pada tenggat waktu, karena dinilai mereka tidak memiliki masalah yang nyata. Sedangkan tiga negara lain yang diberikan lebih banyak kelonggaran memiliki masalah objektif.
Salah satu sumber mengatakan tenggat waktu yang diperpanjang dihitung pada kemungkinan waktu konstruksi untuk peningkatan pipa. Pejabat itu mengatakan Hungaria dan Slovakia hanya menyumbang 6% dari impor minyak UE dari Rusia, dan pengecualian itu tidak akan mengubah dampak larangan terhadap ekonomi Rusia.
Diplomat top UE Josep Borrell mengatakan pada hari Jumat bahwa dia akan mengadakan pertemuan luar biasa para menteri luar negeri UE minggu depan jika tidak ada kesepakatan yang dicapai pada akhir pekan.
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, mengatakan bahwa negaranya akan membutuhkan setidaknya lima tahun dan investasi besar-besaran pada infrastruktur kilang dan jaringan pipa untuk mengubah sistemnya saat ini, yang mendapatkan sekitar 65% minyaknya dari Rusia.
Seorang diplomat yang akrab dengan pembicaraan di antara utusan UE di Brussels menolak komentar Orban sebagai "gertakan berlebihan" sembari menggambarkan suasana negosiasi yang konstruktif.