Pemerintah berencana membatasi penyaluran BBM bersubsidi Pertalite dan solar menggunakan aplikasi MyPertamina agar lebih tepat sasaran. Sejumlah pengamat mengatakan cara tersebut juga bisa diterapkan untuk penyaluran LPG 3 kg.
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, mengatakan distribusi LPG 3 kg dengan aplikasi MyPertamina seharusnya juga bisa dilakukan. Pasalnya, cara ini cukup membutuhkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyaring penerima yang berhak.
Hal ini lebih mudah daripada penyaluran BBM bersubsidi dengan cara yang sama yang membutuhkan koordinasi dari berbagai pihak mulai dari Pertamina, Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Sosial.
“Kalau untuk elpiji 3 kg ini dengan data dari DTKS, saya kira harusnya sudah clear. Kalau BBM itu kan harus koordinasi dengan Kemensos untuk data DTKS dan Korlantas Mabes Polri, Kementerian Perhubungan untuk nomor plat dan jenis kendaraan,” kata Mamit kepada Katadata.co.id, Kamis (2/6).
Mamit menyampaikan, nantinya Pemerintah diharap memberi subsidi ke penerima hak secara langsung via MyPertamina. Di akun penerima hak, subsidi diberikan dalam bentuk uang digital yang nantinya bisa digunakan untuk membeli LPG 3 kg di agen resmi Pertamina maupun di SPBU.
“Misal, hasil verifikasi data diri Si ‘A’ berhak untuk mendapat kompensasi Rp 100.000 per bulan. Saldonya ini bisa digunakan untuk membeli elpiji 3 kg. Datanya sudah ada, tinggal pindai bar code dan sudah bisa bayar,” ujar Mamit.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyebut penyaluran elpiji 3 kg dapat dilakukan dengan skema semi tertutup agar distrubsi dapat tepat sasaran.
Ia menjelaskan, warga penerima hak subsidi akan diberikan kartu atau kupon sebagai ‘jalur’ untuk membeli LPG 3 kg. Warga miskin yang memperoleh kartu bisa membeli gas melon dengan harga subsidi.
“Sementara yang tidak berhak itu boleh saja membeli LPG 3 kg tapi dengan harga non-subsidi atau harga pasar. Seperti halnya di elpiji 12 kg,” jelas Fahmy saat melalui pesan singkat pada Kamis (2/6).
Pemerintah semakin serius untuk menerapkan skema subsidi langsung untuk penyaluran LPG 3 kg, Pertalite dan solar agar lebih tepat sasaran, salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi MyPertamina. Dengan memanfaatkan aplikasi ini, BBM bersubdisi akan disalurkan dengan skema tertutup atau langsung menyasar kepada penerima hak.
Untuk itu, pemerintah akan merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan pemerintah telah menjalankan proyek percontohan di 67 titik di Pulau Jawa untuk skema penyaluran subsidi langsung LPG 3 kg.
"Sudah mulai, khususnya untuk subsidi langsung LPG saat ini dilakukan di 67 titik. Ada di Jawa barat, di Pulau Jawa," kata Pahala beberapa waktu Senin (9/5).