Idemitsu Kosan, perusahaan perdagangan minyak wholesale terbesar kedua di Jepang memutuskan untuk menutup salah satu kilang minyaknya yang berlokasi di Prefektur Yamaguchi pada akhir Maret 2024.
Kilang Yamaguchi menyumbang 13% dari total kapasitas penyulingan Idemitsu, dengan kapasitas pengolahan minyak mentah 120.000 barel per hari (bph). Penutupan kilang ini dipicu oleh maraknya penggunaan mobil listrik yang membuat permintaan BBM turun.
“Perusahaan telah menyimpulkan bahwa permintaan bensin akan terus menurun karena mobil listrik menjadi lebih populer,” tulis pernyataan Idemitsu seperti dikutip Nikkei Asia, Selasa (14/6).
Idemitsu mengendalikan kilang Yamaguchi melalui Seibu Oil, afiliasi di mana ia memiliki 38% saham bersama berbagai perusahaan lokal. Idemitsu akan membeli saham perusahaan-perusahaan tersebut, termasuk UBE dan Chugoku Electric Power Co., sebelum menutup operasi kilang.
Sekitar 400 karyawan kilang akan dipertahankan dan ditawarkan penugasan kembali ke kilang lain dalam grup perusahaan. Simak databoks berikut:
Idemitsu kemudian akan mempertimbangkan untuk mengubah kilang tersebut menjadi basis untuk mengembangkan sumber energi generasi berikutnya, seperti hidrogen dan amonia yang tidak mengeluarkan karbon dioksida saat dibakar. Permintaan sumber energi baru ini juga diperkirakan meningkat.
Dengan efisiensi bahan bakar dan elektrifikasi yang maju, permintaan bensin terus menurun. Penyulingan minyak di Jepang telah bekerja untuk menghilangkan kelebihan kapasitas untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan.
Menurut Asosiasi Perminyakan Jepang, kapasitas pemrosesan minyak mentah negara itu pada akhir Maret 2021 adalah 3.457.800 bph, turun 35% selama 20 tahun terakhir. Namun, permintaan turun lebih cepat daripada pengurangan kapasitas pemrosesan, sementara penjualan BBM turun 38% pada periode yang sama.
"Kilang-kilang Jepang sudah tua dan lebih kecil dibandingkan dengan Korea Selatan dan negara-negara tetangga lainnya, dan daya saing ekspornya tidak tinggi. Tingkat operasi menurun seiring dengan profitabilitas," kata Asosiasi Perminyakan Jepang.
Selain Idemitsu, Eneos Holdings, grosir minyak utama Jepang, akan menutup kilangnya di Osaka dan mengurangi kapasitas di kilang Negishi di Yokohama. Pada Januari 2022, perusahaan juga memutuskan untuk menutup kilang Wakayama. Idemitsu memutuskan untuk mengikutinya.
Dalam persiapan untuk beralih ke EV, pedagang grosir minyak tidak hanya mengurangi kapasitas di kilang "hulu" tetapi juga mencari cara untuk menghilangkan bensin di stasiun layanan "hilir".
Eneos memperoleh hak untuk mengoperasikan lebih dari 4.000 pengisi daya EV secara nasional dari NEC. Perusahaan bertujuan untuk mengubah dirinya menjadi salah satu bisnis pengisian EV terbesar di Jepang dengan memasang fasilitas di stasiun layanan.
Idemitsu juga berencana menggunakan stasiun layanan sebagai basis untuk pengiriman makanan dan minuman, serta layanan medis. Cosmo Energy Holdings juga akan mempertimbangkan untuk memasang pengisi daya mobil listrik di stasiun layanannya.