Cina-India Mulai Kurangi Impor Minyak, Rusia Perlahan Kehilangan Pasar

Katadata
Rig pengeboran migas lepas pantai.
Penulis: Happy Fajrian
26/7/2022, 18.19 WIB

Rusia perlahan-lahan mulai kesulitan menjual minyak mentahnya di tengah terpaan sanksi dari negara barat atas invasi terhadap Ukraina. Cina dan India, dua negara pembeli minyak terbesar Rusia, mulai mengurangi pembeliannya.

Menurut data Bloomberg, pengiriman minyak Rusia ke Cina dan India melalui laut turun 15-40% dari volume puncaknya pasca invasi Ukraina. Pengiriman minyak Rusia melalui laut turun sebesar 480.000 barel per hari (bph) atau 13% sejak pertengahan Juni.

Pedagang dan investor memantau aliran minyak mentah Rusia dengan cermat, karena apa yang terjadi pada Rusia mencerminkan kondisi pasar minyak global dan seberapa ketat kondisinya. Aliran ini juga sangat menentukan berapa besar aliran dana yang diterima Rusia untuk mendanai perang di Ukraina.

Setelah invasi, sejumlah besar perusahaan Eropa mundur dari berurusan dengan Rusia, dengan Asia, khususnya Cina dan India, mengisi kekosongan yang ditinggalkan Eropa. Namun ada tanda-tanda impor minyak kedua negara tersebut mulai berkurang.

Namun jalannya masih panjang untuk benar-benar memukul sumber pendapatan Rusia agar negara itu menghentikan invasinya ke Ukraina. Apalagi kenaikan harga minyak turut meningkatkan penerimaan tarif bea ekspor Rusia sehingga cukup menutup penurunan dalam volume.

Pasar Minyak Utama Rusia

  • Asia

Pasar Asia, terutama India dan Cina, menjadi pasar utama Rusia dalam mengekspor minyaknya, yakni lebih dari separuh ekspor minyak mentah Rusia, naik sekitar 33% dibandingkan level sebelum invasi Ukraina dimulai.

Sejak awal Juni 2022, 55-56% ekspor minyak Rusia melalui laut dikirim menuju Asia. Rata-rata pengiriman ke Cina mencapai 810.000 bph, turun dari 862.000 bph dalam sebulan terakhir. Sedangkan ekspor ke India turun menjadi 739.000 bph dari 757.000 bph.

Adapun pengiriman ke Asia selain Cina dan India telah mengering dengan sesekali pengiriman ke Korea Selatan dan Jepang dari terminal Rusia di Pasifik. Berdasarkan data terakhir, pengiriman ke Asia dalam empat minggu terakhir ini merupakan yang terendah sejak awal April 2022.

  • Eropa

Di tengah upaya Uni Eropa menghentikan impor minyak dari Rusia, pengiriman ke kawasan Eropa Utara kembali meningkat, sebagian menuju ke tangki penyimpanan di Rotterdam, Belanda, dengan sebagian kecil volume masuk ke Polandia dan Finlandia. Dalam empat minggu terakhir, rata-rata pengiriman ke Eropa Utara mencapai 490.000 bph, tertinggi dalam 12 minggu.

Sementara itu pengiriman ke kawasan Mediterania yang sempat melonjak pasca invasi ke Ukraina kini mulai turun dengan sebagian besar pengiriman bertujuan ke Italia.

Sama halnya dengan pengiriman minyak ke negara-negara Eropa di Laut Hitam, yakni Bulgaria dan Rumania yang anjlok hingga 45% menjadi hanya sekitar 208.000 bph dalam empat minggu terakhir.

Dengan penurunan volume ekspor ini, pendapatan yang diterima Kremlin dari bea ekspor turun US$ 13 juta atau 8% menjadi US$ 155 juta dari sebelumnya US$ 168 juta.