Golongan 450 VA Tak Dihapus, ESDM Fokus Perbarui Data Subsidi Listrik

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020).
Penulis: Happy Fajrian
18/9/2022, 14.02 WIB

Kementerian ESDM menegaskan bahwa pemerintah belum ada rencana mengalihkan pelanggan golongan listrik 450 volt ampere (VA) menjadi 900 VA seperti yang disampaikan oleh Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah beberapa waktu lalu.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menilai wacana tersebut kurang tepat diimplementasikan saat ini lantaran peningkatan ke daya listrik 900 VA berpotensi meningkatkan penggunaan listrik yang akan diikuti dengan peningkatan biaya.

“Kalau daya listrik naik pasti akan ada dampaknya. Otomatis pembayarannya yang mengikuti 900 VA. Nah itu kan nggak jelas, apalagi dikemukakan pada saat-saat seperti ini. Jadi sensitif,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (18/9).

Menurut Arifin, saat ini pemerintah tengah fokus melakukan berbagai upaya perbaikan ketepatan sasaran subsidi listrik 450 VA. Pembaruan data akan dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat secara nasional.

“Kalau penataan tepat sasaran, kami sedang proses mengarah itu supaya yang betul-betul menerima dan membutuhkan dapat manfaatnya,” ujarnya.

Adanya pandemi Covid-19 dan perubahan kondisi sosial, sambung Arifin, telah mengubah data subsidi listrik 450 VA. “Kami sudah petakan, tapi kami sudah update lagi. Karena dengan kejadian pandemi Covid, kondisi sekarang ini, kan pasti berubah. Harus ada yang kami update,” ujarnya.

Kementerian ESDM sendiri telah memetakan data pembaruan subsidi listrik dengan tetap mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial. Selanjutnya, data tersebut akan diverifikasi ulang di lapangan.

Upaya ini dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebelumnya diberitakan Banggar DPR sepakat untuk mendorong dihapusnya golongan listrik 450 VA. Kelompok rumah tangga miskin didorong untuk naik ke golongan daya 900 VA dengan tujuan mengatasi kelebihan suplai listrik yang dialami PLN saat ini.

“Kami (Banggar DPR RI) sepakat dengan pemerintah untuk 450 VA menjadi 900 VA, dan 900 VA menjadi 1.200 Va, itu tegas,” kata Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah dalam rapat Panja RAPBN 2023, Senin (13/9).

Said menyebut, ada dua alasan kebijakan tersebut perlu diambil. Pertama, untuk meningkatkan kapasitas daya listrik rumah tangga miskin yang selama ini menggunakan 450 VA. “Jangan kemudian lagi cuci baju tiba-tiba disuruh matiin dulu karena meterannya jelek,” ujarnya.

Kedua, peningkatan daya diperlukan untuk menyerap kelebihan suplai listrik di Indonesia. Dengan kenaikan daya tersebut, maka suplai listirk yang selama ini berlebih bisa diserap karena daya rumah tangga naik.

Ia mengatakan, kelebihan suplai listrik selama ini menjadi beban dalam keuangan negara. Pemerintah tetap membayarkan kompensasi kepada PLN sekalipun pasokan berlebih tersebut tidak dipakai.

Said menyebut pemerintah menanggung Rp 3 triliun untuk setiap 1 gigawatt (GW) oversupply listrik. Saat ini ada sekitar 6 GW oversupply atau pasokan tidak terpakai, sehingga kompensasi yang dibayar negara sebesar Rp 18 triliun.

Apalagi, pasokan listrik pada tahun-tahun mendatang bisa meningkat lagi seiring kemunculan energi baru dan terbarukan (EBT). Proses transisi dari 450 VA ke 900 VA ini menurutnya bukan pekerjaan rumit. Biaya untuk memakainya juga diklaim tidak mahal.

Hal ini juga dibenarkan oleh PLN. “Biayanya sangat minimal, hanya mengganti MCB-nya saja,” jawab salah satu pejabat PLN saat ditanya Said dalam rapat.

Saat ini terdapat 24 juta pelanggan daya listrik 450 VA. Said menyebut proses transisi untuk kenaikan menjadi 900 VA diklaim seharusnya bisa dilakukan dalam lima tahun. Said juga mengatakan kebijakan ini bisa membantu menghemat anggaran dengan pemangkasan subsidi LPG.

Disamping mengusulkan penghapusan 450 VA, ia juga menyarankan agar pemerintah membagi-bagi kompor listrik gratis ke masyarakat seiring daya listrik rumah tangga yang naik jadi 900 VA. Pemerintah dinilai bisa mulai menarik peredaran LPG tabung 3 Kg seiring masyarakat mulai beralih ke kompor listrik.