Kementerian ESDM akan mengumumkan penawaran atau lelang wilayah kerja migas (WK migas) putaran kedua tahun 2022 untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi.
Pada lelang tahap kedua ini pemerintah akan menawarkan 5 Wilayah Kerja (WK) migas untuk penawaran langsung, 1 WK penawaran langsung di Blok Paus, 1 WK lelang reguler dan 1 WK penawaran langsung di Blok West Kampar.
Lima kandidat penawaran langsung yakni Blok Barakuda, Blok Jabung Tengah, Blok Sangkar, Blok Bunga dan Blok Peri Mahakam. Kemudian untuk 1 WK lelang reguler berada di WK Bose.
Blok Barakuda memiliki sumber daya 227.47 juta barel setara minyak (mmboe) dan 1,633.38 billions of standard cubic feet of gas (BSCF). Blok Bungan memiliki sumber daya 1,308 mmboe, Blok Peri Mahakam 1,368 mmboe, Blok Paus 2,5 Triliun Cubic Feet (TFC) gas, serta Blok Kampar Barat 130 mmboe.
Blok Jabung Tengah dan Blok Sangkar masih dalam tahap evaluasi. "Untuk lebih meningkatkan produksi migas, kami akan mengumumkan penawaran minyak Indonesia putaran kedua tahun 2022," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam sambutannya di IPA Convex 2022, Rabu (21/9).
Lebih lanjut, Arifin mengatakan potensi investasi hulu migas Indonesia masih sangat besar. Indonesia memiliki 70 cekungan potensial yang belum dijelajahi untuk ditawarkan kepada investor. "Kami akan mempercepat eksplorasi di 5 wilayah kerja Indonesia Timur, yaitu Buton, Timor, Seram, Aru-Arafura dan West Papua Onshore," tukas Arifin.
Sebelumnya pemerintah telah menawarkan 6 WK Migas pada lelang WK Migas konvensional tahap I tahun 2022, terdiri dari satu WK eksploitasi dan dua WK eksplorasi dengan mekanisme penawaran langsung, serta tiga WK eksplorasi dengan mekanisme lelang reguler.
“Pemerintah mengundang badan usaha dan bentuk usaha tetap yang bergerak pada industri hulu minyak dan gas bumi yang memiliki kemampuan keuangan dan teknis, mampu memenuhi syarat minimum komitmen pasti, memenuhi syarat dan ketentuan pokok lelang wilayah kerja, serta memiliki kinerja dan track record yang baik untuk dapat berpartisipasi pada lelang,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, Rabu (20/7).
Dia menambahkan bahwa ketentuan term & conditions yang lebih menarik akan diterapkan pada lelang kali ini, antara lain perbaikan profit split kontraktor dengan mempertimbangkan faktor risiko WK, signature bonus terbuka untuk ditawar, FTP menjadi 10% shareable, penerapan harga DMO 100% selama kontrak.
Kemudian memberikan fleksibilitas bentuk kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split), ketentuan baru relinquishment (tidak ada pengembalian sebagian area di tahun ke-3 kontrak), kemudahan akses data melalui mekanisme membership Migas Data Repository (MDR) serta pemberian insentif dan fasilitas perpajakan sesuai peraturan yang berlaku.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
"Untuk menarik investasi hulu di Indonesia, Pemerintah telah melakukan berbagai terobosan kebijakan, melalui fleksibilitas kontrak yaitu PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split, peningkatan syarat dan ketentuan pada tahap lelang, insentif fiskal dan non-fiskal, perizinan online, dan penyesuaian regulasi untuk non-konvensional," kata Arifin.
Lebih jauh, pemerintah juga akan melakukan revisi Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi dengan memberikan kemudahan berusaha dan kepastian kontrak.